Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus memperkuat komitmennya dalam upaya pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia. Langkah ini tercermin dalam berbagai upaya strategis yang melibatkan kementerian, lembaga, aparat penegak hukum, serta masyarakat. Pemerintah telah menitikberatkan pada penindakan hukum, memprioritaskan pencegahan, rehabilitasi, dan edukasi masyarakat sebagai bagian dari strategi holistik pemberantasan narkoba
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menyatakan bahwa pemerintah telah menyepakati tiga komitmen utama dalam memperkuat sinergi pemberantasan narkoba. Komitmen pertama adalah mempererat kerja sama antar kementerian dan lembaga untuk menciptakan pendekatan terpadu dalam menanggulangi peredaran narkoba. Komitmen kedua adalah mempercepat pemblokiran rekening yang digunakan dalam transaksi narkoba. Komitmen ketiga adalah mengkaji percepatan eksekusi hukuman bagi terpidana narkotika yang telah memiliki putusan hukum tetap.
Menko Polkam juga mengungkapkan pencapaian signifikan dari Desk Pemberantasan Narkoba, sebuah inisiatif yang didirikan untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor. Dalam waktu satu bulan setelah pembentukannya, desk ini berhasil mengungkap ribuan kasus narkotika, menangkap hampir empat ribu tersangka, serta menyita barang bukti senilai triliunan rupiah. Ia menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus menjadikan Indonesia sebagai kawasan yang tidak ramah bagi pelaku kejahatan narkoba.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo, menjelaskan beberapa langkah strategis yang telah disepakati oleh aparat penegak hukum. Hukuman maksimal akan diberikan kepada pengedar dan bandar narkoba, sementara para pelaku kejahatan tersebut akan ditempatkan di fasilitas dengan pengamanan super ketat. Hal ini dilakukan untuk memutus kendali peredaran narkoba yang kerap dilakukan dari dalam lembaga pemasyarakatan.
Kapolri juga menyoroti pentingnya optimalisasi penanganan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berasal dari kejahatan narkoba. Langkah ini mencakup pembekuan rekening yang diduga terkait dengan peredaran narkoba serta penguatan kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memutus mata rantai finansial kejahatan tersebut. Dalam bidang rehabilitasi, ia mendorong pemerintah daerah untuk membangun lebih banyak pusat rehabilitasi, sehingga korban penyalahgunaan narkoba dapat mengakses layanan yang memadai.
Di tingkat daerah, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau juga menunjukkan langkah nyata dalam mendukung program pemberantasan narkoba nasional. Kepala BNNP Kepulauan Riau, Hanny Hidayat, menyebut bahwa wilayah Kepulauan Riau merupakan salah satu pintu masuk utama penyelundupan narkoba karena lokasinya yang strategis dan berbatasan langsung dengan negara tetangga. Untuk itu, BNNP Kepri tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga memperkuat aspek pencegahan dan rehabilitasi.
Operasi di kawasan rawan seperti pelabuhan tikus dan perbatasan diperketat dengan melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, dan Bea Cukai. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga digencarkan melalui program penyuluhan di sekolah, kampus, dan komunitas lokal. Kepala BNNP Kepri menegaskan bahwa pencegahan adalah kunci utama untuk memutus rantai penyalahgunaan narkoba. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.
Salah satu elemen penting dalam upaya pemberantasan narkoba adalah literasi masyarakat. Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran secara konsisten menggencarkan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pencegahan penyalahgunaan narkoba sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya rehabilitasi bagi para korban.
Pemerintahan Prabowo-Gibran menyadari bahwa upaya pemberantasan narkoba memerlukan langkah berkelanjutan dan partisipasi semua pihak. Dukungan masyarakat, mulai dari pelaporan kasus hingga keterlibatan dalam kampanye anti-narkoba, sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan program ini.
Pemerintah terus mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mendukung langkah pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari narkoba. Melalui kerja keras dan kolaborasi semua pihak, Indonesia dapat menjadi negara yang aman dan sejahtera, sekaligus melindungi masa depan generasi muda dari ancaman narkoba.
Strategi pemberantasan narkoba akan terus disesuaikan dengan perkembangan modus operandi kejahatan narkoba. Polri terus berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus menindak tegas setiap pelaku kejahatan narkoba tanpa pandang bulu.
Di tingkat daerah, BNNP Kepulauan Riau diharapkan wilayahnya dapat menjadi contoh daerah yang bersih dari narkoba melalui pendekatan holistik yang menggabungkan penindakan, pencegahan, dan rehabilitasi. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan penuh dari masyarakat, pemberantasan narkoba di tanah air dapat dilakukan secara efektif.
Upaya pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memberantas narkoba di Indonesia mencerminkan komitmen yang kuat terhadap masa depan bangsa. Melalui sinergi nasional yang melibatkan berbagai pihak, pemerintah berupaya menciptakan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah narkoba dari hulu ke hilir.
Dengan langkah-langkah strategis yang mencakup penindakan, pencegahan, rehabilitasi, dan edukasi, diharapkan Indonesia dapat segera keluar dari status darurat narkoba. Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari ancaman narkoba. Pemerintahan Prabowo-Gibran terus berkomitmen untuk melindungi generasi penerus bangsa, membangun kesadaran kolektif, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia.
*)Penulis merupakan Mahasiswa Ilmu Kesehatan Kepulauan Riau
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews