Pemerintah terus meningkatkan kualitas vaksin Merah Putih karya anak bangsa. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis Pharmacheutical Indonesia ini merupakan buatan asli dalam negeri sesuai dengan virus yang beredar di Indonesia.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny Kusumastuti Lukito memaparkan bahwa vaksin Merah Putih telah memasuki uji klinik fase tiga.
Vaksin Merah Putih ini diuji menggunakan skema triplehelix yang melibatkan akademisi dari Unair selaku pengembang vaksin, PT Biotis selaku pelaku usaha yang melakukan produksi untuk skala nasional, dan Pemerintah yang diwakili oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan yang bertindak sebagai pendamping dalam proses pengembangan.
Ketua peneliti vaksin Merah Putih Unair Fedik Abdul Rantam menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih yang saat ini telah memasuki uji klinik fase tiga diyakini tetap ampuh melawan subvarian Omicron.
Hal ini dikarenakan vaksin ini mempunyai empat macam protein imunogenik yang mana protein tersebut mempunyai sifat netralisasi yang biasa teramati saat dilakukan uji reaktivitas.
Fedik menambahkan bahwa vaksin Merah Putih memiliki kemampuan yang baik. Vaksin berkategori inactivated virus ini punya kemampuan sangat baik dalam hal netralisasi varian virus corona yang mana kemampuan netralisasinya berada di atas 80 persen.
Vaksin Merah Putih dapat digunakan untuk masyarakat serta dapat diproduksi massal apabila sudah selesai melakukan uji klinis fase tiga, dan telah menerima penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Vaksin ini akan dibandingkan dengan CoronaVac yang telah mendapatkan EUA dari BPOM dan mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemerintah melalui BPOM terus mengawal pengembangan vaksin Merah Putih ini. Pengembangan vaksin Merah Putih ini terus diberikan asistensi seperti pada saat pelaksanaan uji non-klinik pada hewan dilanjutkan uji klinik pada manusia hingga pemberian asistensi tentang pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis untuk persiapan produksi vaksin secara massal.
Vaksin Merah Putih ini juga telah mendapat pengakuan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tercantum pada Fatwa MUI No. 8 Tahun 2022. Hal ini merupakan kabar baik bagi kita semua karena vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 pengembangan dalam negeri pertama yang telah tersertifikasi halal.
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya agar pada Bulan September 2022 vaksin Merah Putih dapat dipakai oleh Masyarakat Indonesia. Vaksin ini dapat berguna sebagai booster untuk orang dewasa, dan memerlukan waktu produksi selama 1.5 – 2 bulan.
Kita semua berharap hasil uji klinis fase ketiga ini dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya bisa segera diperoleh. Semoga ke depannya vaksin ini bisa didaftarkan ke WHO dan dapat menjadi produk ekspor. Kelak vaksin Merah Putih akan menjadi produk universal sebagai sumbangsih Bangsa Indonesia untuk kesehatan masyarakat global.
Namira Eka Saraswati, Penulis adalah kontributor untuk Pertiwi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews