"Stupidity Around Us"

Hoax ini membuatnya takut dan cemas sehingga mampu menembus ketahanan nalarnya. Apalagi katanya beliau pernah membaca sebuah jurnal, entah di mana.

Kamis, 27 Februari 2020 | 07:33 WIB
0
365
"Stupidity Around Us"
Media asing yang memuat pernyataan komisioner KPAI (Foto: capture Daily Star)

Dear all, sebenarnya saya sudah lama mendengar stupid rumour yang menyatakan bahwa berenang bisa menyebabkan kehamilan. Sejak lama saya sudah dengar ketika saya masih kecil dan suka berenang dulu. Tapi itu beredar di antara orang-orang yang memang mudah sekali dibodohi dengan berbagai rumor dan isu tak berdasar.

Rumor ‘hamil karena berenang’ ini tidak berkembang karena memang tidak pernah ada kasus. Jadi ini benar-benar ‘total hoax’. But it’s there… Masyarakat yang mendengar rumor ini akan berada di antara dua pilihan, memercayainya atau tidak. Tapi karena tidak pernah mendengar kasus adanya wanita yang hamil karena berenang maka mereka melupakannya.

Baca Juga: Hoax Membunuhmu

Yang menyebabkan saya seperti dihantam palu adalah fakta bahwa ternyata ‘total hoax’ ini masih hidup dan bahkan dipercayai oleh seseorang yang berpendidikan tinggi, menjabat sebagai pejabat public, bergaul luas, dan memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan. Bagaimana mungkin seseorang dengan profil seperti beliau bisa terpapar oleh a total stupidity on hoaxes like this?

Dugaan saya adalah bahwa masyarakat kita memang sudah tenggelam dalam lautan shits of hoaxes dan sudah tidak mampu lagi menggunakan nalarnya untuk menyaring mana berita atau hal yang benar dan mana yang salah. Mereka bahkan sudah menyerah dan tidak peduli lagi apakah lautan informasi yang mereka terima itu penuh kebohongan atau tidak.

Mereka tidak lagi peduli apakah sebuah informasi itu benar atau salah tapi apakah informasi tersebut sesuai dengan persepsi atau identitas mereka atau tidak. 

Jadi mengapa beliau percaya pada hoax ‘hamil karena berenang’?

Perkiraan saya adalah bahwa hoax ini membuatnya takut dan cemas sehingga mampu menembus ketahanan nalarnya. Apalagi katanya beliau pernah membaca sebuah jurnal, entah di mana. Tanpa mengecek lagi apakah benar ‘jurnal ilmiah’ itu benar-benar jurnal ilmiah ia langsung menyerah pada prasangka dan kecemasannya.

Rasa takutnya akan kemungkinan benarnya sebuah rumor yang beredar membuatnya menyerah dan memilih memercayainya ketimbang mencari tahu lebih jauh. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi, bergaul luas, menjabat sebagai pejabat public, punya akses terhadap informasi, TUMBANG OLEH HOAX. Celakanya ia kemudian menyebarluaskan ‘total hoax’ ini. 

Dan orang-orang seperti beliau ini SANGAT BANYAK di Indonesia. Mereka dengan mudah menyerah pada rumor atau berita yang tidak terverifikasi dengan alasan klasik JAGA-JAGA dan KITA PERLU WASPADA. 

Now I’m really worried… 

***