Ternyata yang Positif DBD Lebih Besar Dari Covid-19

Jangan sampai kita mati karena terlalu lama berdiam diri di dalam rumah seperti tikus mati di lumbung padi.Mati bukan karena kelaparan tetapi mati karena kebanyakan makan atau makanan.

Kamis, 28 Mei 2020 | 09:37 WIB
0
385
Ternyata yang Positif DBD Lebih Besar Dari Covid-19
Ilustrasi demam berdarah (Foto: jawapos.com)

Setiap hari juru bicara pemerintah yaitu Achmad Yurianto selalu menyampaikan perkembangan terkait Covid-19,baik tambahan harian yang positif terpapar Covid-19,sembuh dan yang meninggal. Seperti kita ketahui, jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 pertanggal 27 Mei 2020 yaitu 23.851, yang sembuh: 6.057 dan meninggal: 1.473.

Karena sifatnya pandemi global atau menjadi isu internasional, maka pemberitaan terkait covid sangat begitu masif, baik himbuan, larangan dan ajuran dari pemerintah atau dari masyarakat memelalui medsos. Bahkan covid menjadikan sebagian besar masyarakat menjadi waspada, panik dan paranoid atau tertlalu berlebihan dalam menyikapinya.

Padahal ada penyakit musiman yang setiap tahun memakan korban jiwa (terutama anak-anak) luput dari pemberitaan atau kalah beritanya dengan penanganan covid yang menjadi pandemi atau isu global, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penyakit yang virusnya dibawa atau ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti lebih mudah menyebar dibanding Covid-19. Buktinya apa?

Buktinya yaitu dari awal Januari sampai dengan 27 April 2020 yang positif DBD sebesar 49.563 dan yang meninggal sebesar 310 yang sebagian besar anak-anak.

Sampai saat ini juga belum ditemukan vaksin terkait DBD, tetapi masyarakat sudah terbiasa atau bisa berdampingan dengan nyamuk penyebar virus DBD tersebut. Dan karena sifatnya bukan pandemi, masyarakat menganggap biasa saja dan itu juga penyakit yang datang musiman setiap tahun. Padahal bisa merenggut nyawa anak-anak yang kita cintai dan sayangi.

Bahkan pada tanggal 24 April sampai dengan 27 April hanya dalam 4 hari ada penambahan DBD sebesar 3.983. Yang artinya rata-rata sehari ada yang terkena DBD sebesar 1.000 orang. Dan ini mengalahkan penambahan yang positif Covid-19.

Mengapa kita bisa berdampingan dengan DBD dan TBC  yang juga mengancam jiwa anak-anak kita atau bahkan kita sendiri, tetapi kita begitu takut dan paranoid dengan dan belum bisa berdampingan dengan Covid-19?

Faktanya penyebaran DBD lebih cepat dibanding Covid-19. Yang satu lewat nyamuk dan yang satunya lewat pergerakan manusia. Dan hampir setiap tahun jumlah yang meningal akibat DBD di atas 300 orang. Dan yang positif DBD juga diatas 100 ribu orang.

Waspadalah! Baik DBD,TBC dan Covid belum ada vaksinnya.Tetapi kita akan menjadi biasa atau bisa berdampingan tiga penyakit tersebut.

Jangan sampai kita mati karena terlalu lama berdiam diri di dalam rumah seperti tikus mati di lumbung padi.Mati bukan karena kelaparan tetapi mati karena kebanyakan makan atau makanan.

***