Dari prestasi inilah anak-anak benar-benar menjadi manusia terbaik, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat banyak bagi sebanyak-banyaknya sesama.
Era 80an sungguh manis. Gimana nggak manis la satu teve dinikmati orang sekampung. Desak-desakan pake sarung. Apalagi malam minggu. Rumah Pak Lurah kayak mantu.
Zaman itu cuma ada satu stasiun televisi, yakni TVRI. Hari-hari biasa mulai siaran jam 12 siang. Khusus hari minggu mulai jam 6. Belum ada listrik. Jadi, nyalain teve pake aki.
Acara anak-anak yang paling menarik waktu itu ada beberapa, seperti film Unyil, Pak Tino Sidin, dan Kak Susan dengan bonekanya. Dari sekian banyak acara itu, acara Pak Tino Sidin sangat cocok diadopsi orang tua dan guru zaman now. Mengapa?
1. Kasih contoh
Pak Tino selalu mengawali acara melukis dengan memberikan contoh. Dengan kertas lebar dan krayon, Pak Tino menunjukkan cara melukis yang baik. Bukan tiba-tiba menyuruh anak-anak untuk melukis.
2. Sabar
Pak Tino membimbing anak-anak penuh kesabaran. Tidak grusa-grusu. Tidak main bentak. Tidak menyuruh anak-anak agar secepatnya menyelesaikan lukisan. Sabar banget...
3. Murah senyum
Senyumnya selalu tersungging. Nggak pernah manyun kayak ditagih janji. Ramah dan low profile banget. Karenanya, anak-anak betah banget bersamanya.
4. Selalu memuji
Pak Tino selalu menebarkan pujian dan sanjungan kepada anak-anak. Meski ada gambar kuda tanpa kepala pun, Pak Tino akan bilang "bagus banget lukisanmu". Tidak pernah mencela lukisan anak-anak.
5. Bersahaja
Topi, kacamata, dan baju dilinting lengannya jadi ciri khas. Tak pernah menampakkan dirinya yang sangat hebat. Atas penampilan yang demikian inilah, beliau diidolakan anak-anak se-Indonesia. Hingga kini, generasi tua yang pernah dididik beliau selalu mengingat semua kebaikan beliau.
Anak-anak itu ibarat flashdisk baru. Punya daya rekam yang sangat baik. Maka, alangkah baiknya bila orang tua dan guru mengisi otak anak-anak dengan nilai-nilai kebaikan yang universal. Persis seperti lukisan yang indah karena perpaduan beraneka warna.
Jangan otak anak diisi dengan doktrin sejenis yang bisa bikin tumpul kreativitasnya. Bebaskan anak-anak mengeksplorasi bakatnya. Jangan dihalangi asalkan positif. Kelak anak-anak kita akan bikin bangga orang tua karena memiliki prestasi yang mendunia.
Dari prestasi inilah anak-anak benar-benar menjadi manusia yang terbaik. Karena sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi sebanyak-banyaknya sesama.
Terima kasih, Pak Tino...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews