Kadang keberanian tidak bisa dikalkulasi dengan uang atau materi, sebab hanya orang-orang yang berani mencoba sajalah kamus sukses akan menjadi miliknya.
Bajaj adalah kendaraan umum roda tiga buatan India. Kawanan Bajaj yang umumnya bercat oranye sempat menyesaki ruas-ruas jalan Jakarta. "Bajaj" dan "Naik Bajaj" masih berkonotasi miring, dari rasa bahasa terkesan negatif, bahkan sampai saat ini.
Itu kalau Bajaj dibiarkan seperi apa adanya. Berbeda kalau Bajaj sudah mendapat sentuhan khusus atas nama modifikasi. Pengertian modifikasi bernada positif, yakni dari yang biasa diubah menjadi tampak luar biasa. Modifikasi sebagaimana berdandan butuh dana, besarnya dana yang dikeluarkan menjadi relatif manakala melihat hasil modifikasi itu sendiri.
Kosongan Bajaj konon "hanya" seharga Rp30 jutaan, tetapi ketika sudah mendapat sentuhan modifikasi, sebagaimana dijelaskan Yoga Nugraha, pengelola "mobile cafe" Bajaj Mapan di Tasikmalaya, setidaknya harus merogoh uang dua kali lipat harga Bajaj itu sendiri, plus untuk keperluan brand "Coffee Street Bajaj Mapan".
Modifikasi untuk maksud mencari terobosan inovasi memang ada harganya.
Akan tetapi, harga ini adalah "ongkos produksi" yang harus dihitung, sehingga nanti bisa ketemu kapan akan mencapai BEP (titik impas) dan kapan akan menuai untung setelahnya Berapa cangkir yang harus dijual setiap hari, berapa biaya untuk membayar gaji barista, membeli kopi, susu, gula dan lain-lain, semua ada hitung-hitungan bisnisnya. Butuh waktu, perlu kesabaran.
Yang berharga adalah keberanian untuk mencobanya, mewujudkan inovasi menjadi sebuah kenyataan. Kadang keberanian tidak bisa dikalkulasi dengan uang atau materi, sebab hanya orang-orang yang berani mencoba sajalah kamus sukses akan menjadi miliknya.
Yuk ngopi dulu, Bro!
(Tamat)
***
Tulisan sebelumnya: Bajaj Coffee Story [2] "Nil Novi Sub Sole"
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews