Bandar Lampung - puluhan rumah di RT 05, Kecapi Atas, Kelurahan Campang Jaya, Sukabumi, Bandar Lampung terendam banjir ketika hujan turun. Kamis, 29 Februari 2024.
Banjir yang sering merendam puluhan rumah itu, diakibatkan karena ada bangunan Vila di perbukitan Campang Jaya diduga melanggar aturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Berdasarkan penelusuran tim media, vila mewah yang berdiri tegak diatas perbukitan masuk dalam kawasan ruang terbuka hijau (RTH) atau daerah resapan air.
Dikawasan Vila juga terdapat tempat wisata. Dan tidak ada siring atau gorong-gorong untuk pembuangan air agar tidak tumpah ke rumah warga.
Vila tersebut diduga milik pengusaha Lampung inisial DL . Sehingga dengan mudah mengabaikan perjanjian AMDAL, nantinya akan dikeluarkan dalam rencana pengelolaan lingkungan (RKL).
Warga sekitar Sangsang mengatakan sejak adanya pembangunan Vila di perbukitan rumahnya terendam banjir. Air masuk ke rumah sampai ke mata kaki orang dewasa.
"Karena ada pembangunan vila itu jadi air dengan leluasa masuk ke pemukiman warga, gak ada lagi resapan air," katanya.
Ia melanjutkan pembangunan Vila juga tidak pernah memberitahukan warga sekitar. Sehingga dirinya heran bisa dengan mudah berdiri.
"Kok bisa juga diizinin padahal dampaknya rumah warga disini banjir saat hujan turun," katanya. (Z)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews