Riwayat kakek buyut Nyi Mas Carik. Cerita rakyat Buyut Nyi Mas Carik, seorang pejuang Islam wanita dari Desa Sukabares, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, akan dibuat buku. Hal yang telah terungkap ketika FGD rencana penyusunan buku mengenai Sejarah Buyut Nyi Mas Carik di Kebun Duren, Desa Sukabaren dan kec. Waringinkurung.
Turut hadir anggota Komisi II DPRD Kabupaten Serang Julmihayati, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasada, Camat Waringinkurung Warnery Poetri.
Kepala Kantor Arsip Perpustakaan dan juga bagian Daerah (DPKD) atau Kabupaten Serang Ema Rukmini Dewi, dan juga sebuah tokoh masyarakat. Seorang Camat mengatakan bahwa tentang cerita Buyut Nyi Mas Carik ini tersebar dari mulut ke mulut di masyarakat dan masih belum diarsipkan.
Sejarah Buyut Nyi Mas Carik
Buyut Nyi Mas Carik pertama kali menyebarkan Islam di Waringinkurung, sehingga harus di dokumentasikan di arsip untuk dijadikan buku. Seseorang mengundang tokoh masyarakat, termasuk Kuncen Mausoleum Buyut Nyimas Carik Muhammad Jazuli Yasin, untuk berbicara mengenai sejarah pendekar Islam sebagai langkah awal dalam proses pengarsipan.
Nanti akan membentuk satgas khusus untuk menyusun naskah menjadi buku. Seseorang bertujuan untuk menyelesaikan proses pengarsipan sejarah Buyut Nyi Mas Carik pada akhir tahun ini. Selain itu, proses tersebut akan mengalami beberapa kali revisi dan akan mencakup informasi tambahan dari berbagai sumber informasi yang dapat diandalkan.
Berdasarkan informasi dari salah satu narasumber Buyut Nyi Mas Carik adalah bibi dari Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang diutus oleh Sultan Syarif Hidayatullah menyebarkan ajaran Islam ke Banten pada tahun 1400-an.
Rencananya, kisah Nyimas Carik Waringin Kurung, seorang tokoh perempuan yang memperluas penyebaran agama Islam di Banten, akan dipublikasikan dalam bentuk buku. Namun keberadaannya saat ini belum tercatat dalam sejarah, mengenai Nyimas Carik Waringin Kurung ini yaitu seorang bibi dari Sultan Banten.
Nyimas Carik Waringin Kurung merupakan sosok perempuan berpengaruh pada masanya. Namun, hingga saat ini belum terdokumentasi melalui catatan sejarah. Jejak sosok perempuan dalam penyebaran Islam tanah Banten banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya di sekitar pemakamannya di Desa Sukabares, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang.
Di wilayahnya ada beberapa potensi yang perlu dilestarikan, yaitu salah satunya adalah sebuah wisata religi terhadap Buyut Nyimas Carik. Meski tidak banyak catatan sejarah yang menceritakan tentang kehidupan pada masa itu, kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam telah terekam dari mulut ke mulut dan turun temurun di kalangan masyarakat setempat hingga saat ini.
Itulah karenanya akhir tahun ini mengenai catatan sejarah Nyimas Carik dapat di selesaikan. Sehingga pada tahun 2023 buku sejarah dapat segera diluncurkan. Dan untuk bisa mengungkap sejarah dan mempertahankan keasliannya, pemerintah Kabupaten Serang terus menginventarisir sejumlah sumber terkait.
Serta cocok dengan legenda yang sudah diketahui oleh masyarakat. Jika anda berhasil dalam mengumpulkan sebuah bukti-bukti tentang searah, legenda tokoh Islam perempuan ini yang rencananya akan disebarluaskan ke masyarak dan direkam agar kisahnya tetap lestari. Ia juga mengatakan, sampai saat ini makam Buyut Nyimas Carik telah banyak dikunjungi orang yang ingin berziarah.
Mereka datang pada momen-momen tertentu dari berbagai daerah. Ki buyut Nyai Mas Carik akan menjadi ikon wisata religi sekaligus ikon bagi Kabupaten Serang dan Provinsi Banten. Bahkan akan di jadikan sebagai cagar budaya di Kecamatan Waringin Kurung ini Tentang upaya Pemkab Serang didukung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim dan Ketua DPRD di sebuah Kabupaten Serang Bahrul Ulum.
Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Serang Nanang Supriatna akan menerbitkan SK tentang Maqbarah Buyut Nyai Mas Carik sebagai Cagar Budaya dan Wisata Religi supaya bisa tumbuh dan juga dapat berkembang di masa depan yang akan datang.
Ada yang menggerakannya saat menghadiri Haul Akbar 4 dan peresmian pembangunan bangunan makam kakek buyut Nyai Mas Karik di Desa Kasubuhan, Desa Sukaberes, Kecamatan Waringin Kurung, Rabu.
Upacara dihadiri oleh anggota DPRK Banten Dermawan, Camat Puisi Waringin Korong Warneri, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Serang, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Serang (MUI) KH Tubagus Khudori Yusuf, dan ribuan tamu undangan.
Lurah setempat melalui cam juga menyarankan hal itu kepada Disporapar. Bahkan Menurut seorang mantan Camat Waringin Kurung ini, Maqbarah tentang Buyut Nyai Mas Carik ini telah berhasil dalam menjaga silaturahmi antarwarga.
Yang terpenting bisa menjaga silaturahmi antara masyarakat Desa Binangun dan Desa Sukaberes, wabel khusus Kabupaten Serang bahkan Banten. Dia menegaskan, untuk mempercepat pengembangan wisata religi, Pemkab Serang akan segera membangun fasilitas penunjang.
Infrastruktur jalan, penerangan jalan umum (JPU) dan fasilitas pembilasan toilet (MCK) akan membangun infrastruktur yang lebih baik, penerangan jalan, taman dan fasilitas lainnya. Wakil Ketua DPRK Banten Fahmi Hakim mengatakan, potensi wisata religi yang bisa dilakukan adalah mampu menjadikan lambang Kabupaten Serang dan Provinsi Banten.
Demikian penjelasan dari saya tentang Sejarah Buyut Nyi Mas Carik Yang Menyebar Agama Islam seperti yang dilansir slot, semoga bermanfaat, terimakasih.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews