Penyelarasan "jiwa" ini di antara pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis adalah kebutuhan mendasar bagi keberhasilan pemimpin dan organisasi.
Salah satu ide besar yang sedang dibicarakan belakangan ini adalah interaksi strategi, kepemimpinan, dan jiwa organisasi yang ketika mereka bekerja bersama-sama dapat menciptakan pemimpin yang luar biasa dalam lanskap bisnis abad ke-21.
Ini adalah premis buku oleh Sertl dan Huberman yang berteori bahwa bagi para pemimpin untuk menjadi sukses di abad ke-21, mereka membutuhkan perpaduan strategi yang dipikirkan kembali setiap saat, kepemimpinan yang bergantung pada penginderaan relevansi di semua bidang, hidup dan bisnis, dan akhirnya, integrasi nilai-nilai dan keyakinan batiniah individu dengan nilai-nilai organisasi. Intinya di sini adalah agar para pemimpin berhasil dalam lanskap abad ke-21, diperlukan model kepemimpinan terintegrasi yang diajukan Sertl dan Huberman.
Untuk mengambil aspek pertama, strategi dalam model kepemimpinan ini selalu berubah untuk mencerminkan pasar yang lancar di mana pergantian ide, mode, dan tren yang cepat berarti bahwa strategi harus terus disempurnakan dan dipikirkan kembali.
Strategi dalam hal ini bukan hanya sesuatu yang disusun setiap beberapa tahun dan kemudian diikuti terlepas dari perubahan di dunia eksternal. Alih-alih, strategi berubah dengan setiap perubahan tren yang relevan.
Perhatikan penekanan pada istilah yang relevan karena strategi tidak dapat berubah dengan setiap tren atau tren yang lewat dan sebagai gantinya, pemimpin harus mengevaluasi relevansi tren dengan bisnisnya dan kemudian menyusun strategi yang sesuai. Selain itu, perlu ada strategi yang dinamis untuk mengatasi perubahan tektonik di dunia bisnis dan karenanya strategi tidak boleh statis.
Baca Juga: Kepemimpinan [21] Kepemimpinan untuk Abad ke-21
Selanjutnya, kepemimpinan harus responsif terhadap kompleksitas, ambiguitas, dan ketidakpastian. Tidak ada gunanya bagi seorang pemimpin untuk merasa puas dengan keyakinan bahwa dia tahu setiap detail bisnis dan karenanya tidak melihat perlunya bekerja melalui aspek-aspek ini.
Masa kepemimpinan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sudah ketinggalan zaman, karena "transleader" perlu transformasional dalam arti bahwa dia harus menggabungkan pengetahuan dan pengalaman bersama dengan pemahaman intuitif dari tiga aspek yang tercantum di atas. Intinya di sini adalah bahwa Transleader harus mampu membuat intuisi dan merasakan perubahan di dunia luar dan bereaksi serta merespons sesuai.
Aspek ketiga, yang revolusioner, adalah bahwa transleader haruslah seseorang yang nilai-nilai dan keyakinan batiniahnya mencerminkan nilai-nilai organisasi dan sebaliknya. Hanya melalui integrasi ini, kekuatan dan efisiensi organisasi akan diungkit dan pemimpin serta karyawan dapat menemukan kesuksesan dan kepuasan dalam karier mereka.
Intinya di sini adalah bahwa penyelarasan "jiwa" ini di antara pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis adalah kebutuhan mendasar bagi keberhasilan pemimpin dan organisasi. Sebagai kesimpulan, organisasi masa depan akan memiliki transleader yang dapat memainkan peran transformatif dan dengan membangkitkan kembali jiwa organisasi, mereka dapat memimpin mereka menuju kesuksesan yang lebih besar.
***
Solo, Jumat, 14 Juni 2019. 8:04 pm
‘salam sukses penuh cinta’
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews