Generasi sekarang sangat sinis dan tidak tertarik pada para pemimpin saat ini karena kurangnya karakteristik motivasi dari para pemimpin.
Artikel sebelumnya membahas pentingnya kepemimpinan transformasional dalam dunia usaha. Artikel kali ini membahas ciri dan atribut yang diperlukan dalam lanskap bisnis abad ke-21. Meskipun artikel tentang kepemimpinan transformatif menyentuh beberapa aspek kepemimpinan di zaman kontemporer, artikel ini memperluasnya dengan memasukkan peran etika dan kepemimpinan berbasis nilai untuk abad ke-21.
Jika ada satu pelajaran yang dapat dipetik dari krisis keuangan global yang sedang berlangsung, para pemimpin bisnis gagal total menerapkan sistem berbasis nilai dan sebaliknya, memberikan kebebasan untuk keserakahan dan mengejar imbalan moneter dengan mengorbankan segalanya. Memang, ketika perilaku para bankir dan elit keuangan terbukti setelah krisis, mereka lebih tertarik untuk melanjutkan tujuan mereka daripada memikirkan kesejahteraan rakyat.
Lanskap bisnis abad ke-21 sangat kompetitif dan dunia yang terhubung dengan ini berarti bahwa para pemimpin memiliki tuntutan luar biasa terhadap mereka. Namun, ini tidak berarti bahwa mereka mengambil jalan pintas menuju kesuksesan dan mengorbankan etika dan prinsip di altar laba.
Sebaliknya, yang dibutuhkan di masa sekarang adalah bahwa para pemimpin tidak hanya harus transformatif tetapi juga mempraktikkan kepemimpinan berbasis nilai yang memberi arti penting pada etika dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Seperti yang dibahas berbagai artikel tentang tanggung jawab sosial perusahaan, kita dapat menavigasi abad ini hanya jika kita bekerja sama dan bersaing dan hanya jika kita berbagi dan memperoleh.
Oleh karena itu, solusi untuk krisis yang dihadapi umat manusia jelas: kita semua berada di kapal yang sama dan karenanya kita tenggelam atau berenang bersama. Ini adalah tempat di mana para pemimpin dapat menunjukkan keterampilan kepemimpinan mereka dan memastikan bahwa mereka memimpin dengan memberi contoh dan tidak mengacau, dan sebaliknya, mengajar orang lain untuk mengarahkannya ke tempat yang aman.
Lebih jauh, para pemimpin di abad ke-21 memiliki fungsi vital lainnya yaitu mereka harus menjadi panutan yang ideal untuk generasi yang akan datang dan karena siapa pun yang telah tumbuh selama dua dekade terakhir akan bersaksi, mereka telah dipengaruhi oleh para pemimpin dari semua pekerjaan. Misalnya, sudah umum bagi orang-orang berusia tiga puluhan sekarang untuk mengagumi dan mengidolakan para pemimpin bisnis seperti Steve Jobs, Bill Gates, Jack Welch, dan NR Narayana Murthy.
Dengan cara yang sama, generasi yang akan datang perlu memiliki pemimpin dunia bisnis saat ini sebagai panutan dan karenanya pendekatan holistik yang tidak menempatkan keuntungan di depan orang sepanjang waktu, yang tidak menempatkan penekanan yang tidak semestinya pada menghasilkan uang sebagai satu-satunya tujuan , dan akhirnya, kekuatan transformatif bisnis untuk menyelesaikan masalah sosial dengan para pemimpin yang memimpin, adalah sifat dan atribut yang diperlukan dari para pemimpin abad ke-21.Dalam konteks ini, perlu disebutkan bahwa generasi sekarang sangat sinis dan tidak tertarik pada para pemimpin saat ini karena kurangnya karakteristik motivasi dari para pemimpin. Memang, ini adalah sesuatu yang menjadi bahan pemikiran bagi para pemimpin masa kini dan sesuatu yang harus mereka aktualisasikan dalam praktik.
***
Solo, Kamis, 13 Juni 2019. 3:23 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews