Informasi di era sekarang sangat mudah didapatkan melalui jejaring media sosial, segala urusan tercapai dengan sangat mudah dan nyata. Sebaran jelajah angkasa informasi di internet yang demikian masif, mempengaruhi perilaku manusia dalam segal hal, termasuk komunikasi, bisnis dan pendidikan.
Karenanya dibutuhkan kesadaran bagi para penggunanya agar tidak terjerumus menebar dan menerima berita palsu serta informasi fitnah. Seakan menjadi hal lumrah di zaman sekarang melihat pemberitaan “tipu daya” yang seakan bertaburan dimana-mana.
Fenomena hoax belakangan ini santer terdengar diseantero Indonesia bahkan dunia. Sebenarnya berita bohong sudah pernah tercatat dalam kitab keagamaan yaitu pada saat iblis yang mengelabui hawa untuk memakan buah terlarang sebagai berkah pengetahuan. Setelah itu kebohongan berkembang mengikuti arus perkembangan zaman hingga saat ini,”era modern”.
Dewasa ini dampak kebohongan seakan menggelembung manakala pelakunya adalah orang penting yang sekaligus menyangkut substansi yang penting pula. Semakin penting substansi yang dijadikan kebohongan semakin besar risiko yang ditimbulkannya.
Oleh sebab itu, gerakan masif untuk melakukan literasi dan edukasi dalam berinternet sangat vital dalam melahirkan masyarakat yang bijak dalam hidup di rimba kebohongan apalagi disaat suasana ada lontestasi politik seperti Pemilu di Indonesia saat ini.
Baca Juga: Erdogan Dukung Prabowo Itu Jelas Hoax Kubu 02
Walaupun genderang perang sudah diluncurkan pemerintah dalam mengahadapi serangan hoax ini, tapi nyatanya itu hanya sebatas isapan jempol semata. Ibarat duri, paku, dan pecahan kaca yang bertebaran di jalan-jalan, solusinya bukan cuma menyerukan aparat membersihkannya tapi juga mengajak warga untuk mengenakan alas kaki.
Membangun pemahaman yang membuat warga bijak menghadapi maraknya kebohongan itulah yang kini perlu dijadikan prioritas. Karena sejatinya, hoax tak akan pernah berhenti diproduksi manusia dari kalangan profesi apapun sepanjang masih terdapat kepentingan kepentingan.
Untuk melawan konten hoax perlu adanya strategi diantaranya:
1. masyarakat harus menggunakan akal sehat dalam memilih dan memilah konten yang tersedia.
2. mendorong masyarakat untuk menyebarkan informasi berita positif maupun tulisan kritis terkait isu terkini.
3. memutus hubungan dengan orang di media sosial yang gemar menyebar kebencian.
4. mengikuti grup diskusi yang bernilai positif sehingga dapat menyuarakan lewat pesan berantai yang dikira cukup efektif.
Rakyat akan melihat siapa siapa sebenarnya yang layak disebut sebagai negarawan dan patriot bangsa dan siapa yang harus dimasukkan dalam sejarah sebagai penghianat pemecah persatuan Indonesia.
Upaya dan langkah konstitusional dalam menyikapi perbedaan politik harus dijunjung tinggi oleh semua pihak. Semua pihak harus menghargai upaya konstitusional tersebut daripada menempuh upaya inkonstitusional yang merusak tatanan demokrasi kita.
Namun hendaknya proses gugatan secara hukum haruslah disertai bukti bukti yang valid dan rasional serta jangan membangun narasi narasi yang bertujuan mendelegitimasi penyelnggara dan mahkamah peradilan atau hasil pemilu tersebut.
Apapun nantinya yang diputuskan.oleh MK mari kita semua menerimannya dengan damai dan tidak perlu lagi melakukan upaya - upaya inkomstitusional seperti makar yang merusak rasa persatuan dan demokrasi bangsa ini. Marimkita semua beromitmen Melawan Hoax Demi Mencegah Aksi Inkonstitusional dan Terwujudnya Persatuan Bangsa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews