Meskipun virus Covid-19 masih bercokol di Indonesia, namun kita harus merasa optimis bahwa penyakit Corona akan bisa cepat diatasi. Dengan catatan wajib menaati peraturan dan protokol kesehatan dan tetap menjaga imunitas tubuh. Perkiraan berakhirnya pandemi Covid-19 adalah akhir tahun 2020, dan diharapkan jika semua bisa tertib akan lebih cepat berakhir.
Penyakit Corona masih menjangkiti masyarakat Indonesia, terutama yang punya penyakit bawaan di paru-paru seperti asma dan TBC. Mereka lebih rawan terkena virus Covid-19 karena imunitasnya rendah dan kekuatan paru-parunya tidak sekuat orang yang sehat. Walaupun virus Covid-19 belum sepenuhnya pergi dari negeri ini, namun kita harus optimis bahwa penyakit Corona akan bisa diatasi dengan tuntas.
Optimisme yang sama juga dirasakan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab, Presiden berkata bahwa perkiraan pandemi ini berakhir di bulan desember 2020, namun bisa saja lebih cepat. Bisa saja pertengahan tahun ini Corona sudah mereda dan kita bisa hidup normal kembali. Namun dengan catatan semua rakyat Indonesia harus bekerja sama dan taat akan peraturan yang diberikan oleh pemerintah.
Gotong royong dalam menghadapi Corona bukan berarti semua orang harus jadi tenaga medis dadakan, namun lebih kepada ketaatan terhadap beragam peraturan. Misalnya anjuran untuk stay at home, ketika anak-anak school from home malah diajak berjalan-jalan ke pantai.
Sama saja bohong, malah akan membuat mereka terkena resiko tertular Corona. Jika sudah dihinggapi virus maka Covid-19 juga bisa merambat ke orang lain yang kontak dengan keluarga Anda. saat sudah seperti ini, kapan pandemi ini akan berakhir?
Peraturan untuk stay at home jangan malah dijadikan beban. Jika diharuskan untuk tetap di rumah saja ya mau tak mau betah di dalam. Jika memang ingin traveling maka bisa dilakukan secara virtual dengan Google Street View. Sabarlah sejenak, demi mengatasi penyebaran Corona.
Optimisme tentang berakhirnya pandemi Covid-19 dengan lebih cepat ini juga muncul dengan adanya beberapa pelonggaran, meski bukan berarti aturan PSBB sudah dihapus. Beberapa penerbangan sudah mulai dibuka dan masyarakat sudah boleh pergi ke luar kota.
Walau dengan syarat yang sangat ketat, misalnya menunjukkan surat bebas Corona, surat tugas dari kantor, atau surat kematian bagi orang yang ingin mengunjungi keluarganya yang meninggal dunia di kota lain.
Meskipun sudah ada pelonggaran dan perencanaan the new normal karena vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka kita harus tetap menjaga imunitas diri.
Optimisme akan hilangnya Corona lebih cepat dari Indonesi boleh-boleh saja, namun tidak boleh abai. Misalnya dengan makan seenaknya, dan lupa untuk tidak menyeimbangkan gizi dengan konsumsi buah dan sayur. Padahal buah dan sayur mengandung vitamin dan serat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan ketika kita sehat maka Corona tak akan hinggap.
Begitu juga dengan kemanan diri ketika harus pergi ke luar rumah. Jangan mentang-mentang sudah ada sedikit pelonggaran, malah cuek dan tidak memakai masker ketika berada di luar. Masker kain walau harganya murah, namun ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Bawalah juga hand sanitizer ketika ke luar rumah dan sering-seringlah mencuci tangan ketika berada di dalam rumah. Sehabis bepergian, maka langsung cuci baju dan masker, lalu cepat-cepat mandi keramas.
Dengan adanya kedisiplinan dan ketaatan warga negara Indonesia untuk mematuhi peraturan seperti stay at home, PSBB, dan juga tetap menjaga imunitas, maka kita optimis Corona akan bisa segera pergi dari negeri ini.
Ingatlah bahwa semua gotong royong dan kerja keras untuk selalu menjaga kebersihan dan memakai masker ini tidak akan sia-sia. Jumlah pasien Corona akan berkurang dan Indonesia bisa bebas dari virus Covid-19.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews