Dengan Data Ini, Cukup Jadi Peringatan Agar Daerah Lebih Bersiap Lakukan Penyelamatan

Semua pihak, baik pemerintah maupun warga, punya andil sama dalam menyumbang kegagalan atau keberhasilan. Kita lihat saja nanti. Keduanya sama bandelnya.

Kamis, 14 Mei 2020 | 05:21 WIB
0
237
Dengan Data Ini, Cukup Jadi Peringatan Agar Daerah Lebih Bersiap Lakukan Penyelamatan
Ilustrasi mudik (Foto: ayosemarang.com)

Sudah banyak yang memperingatkan bahwa tradisi mudik di era Covid-19 adalah tantangan terbesar bangsa ini yang harus dihadapi. Pergerakan manusia dari wilayah episentrum Covid-19 (seperti dari Jabodetabek) ke daerah lain dalam jumlah sangat besar adalah momen penentu apakah kita sebagai bangsa akan berhasil atau tidak dalam mengatasi penyebaran Covid-19 ke berbagai daerah. Bisa jadi ini hidup mati bangsa ini.

Saya miris melihat data ini yang menunjukkan bahwa arus pergerakan orang mudik atau pulang kampung ternyata tetap besar. Artinya, potensi penularan Covid-19 ke daerah akan membludak. Sangat mungkin, bila penularan ini mengganas, pasien Covid-19 akan membanjir ke banyak rumah sakit daerah. Oh..semoga tidak!

Tapi tak ada salahnya, pemerintah daerah segera menyiapkan segala kelengkapan alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis kita. Siapkan rumah sakit darurat sebaik-baiknya. Lindungi kelompok paling rentan--kaum lansia dan penderita penyakit bawaan seperti jantung, kangker, paru-paru, diabet dll.

Yang jelas, peringatan sudah dikumandangkan. Tapi rupanya tak terlalu dihiraukan.

Kini, kita tinggal menunggu saja semoga manusia Indonesia memang daya tahan tubuhnya hebat--antibodynya jempolan, mampu melawan virus yang merasuk ke tubuhnya. Kita buktikan pada dunia, manusia Indonesia memang kebal Corona.

Lihatlah video ini sekali lagi.

Data jelas berbicara bahwa arus mudik tetap besar. Apakah nanti menjelang lebaran akan memuncak atau sebaliknya menurun? Kita tunggu saja. Tebakan saya akan naik. Apalagi, berbagai kelonggaran sudah dibuka. Kini hukum alam (sunnatullah) yang akan segera bekerja. Siapapun yang melawan arus, dia akan menanggung akibatnya. Tak peduli siapa dia.

Semua pihak, baik pemerintah maupun warga, punya andil sama dalam menyumbang kegagalan atau keberhasilan. Kita lihat saja nanti. Keduanya sama bandelnya.

Saya hanya bisa berdoa semoga bangsa ini masih dikasihani Tuhan, persis seperti dulu kita dikasihani Tuhan dengan menghentikan konflik besar di Maluku ataupun Aceh. Saat itu, Tuhan masih kasihan terhadap bangsa ini sehingga tak menjadikan kita seperti banyak bangsa di Timur Tengah atau Afrika.

Keajaiban (mu'jizat) seringkali memang menjadi satu satunya harapan. Habis bagaimana lagi? Coba lihat data yang ditayangkan dalam video ini. Ini juga ayat-ayat Tuhan.

#iPras 2020

***