Opsgab Kemlu, Kemenkes dan TNI dalam Evakuasi WNI dari Wuhan

Selamat bertugas para petugas evakuasi, terima kasih Air crew Batik Air, juga petugas Kemenlu, Kemenkes , TNI/Bais, Koopssus, dan lainnya. Ini tugas mulia menyelamatkan saudara sebangsa.

Minggu, 2 Februari 2020 | 10:52 WIB
0
289
Opsgab Kemlu, Kemenkes dan TNI dalam Evakuasi WNI dari Wuhan
Evakuasi WNI dari Wuhan (Foto: Kompas.com)

Perkembangan terakhir rencana operasi evakuasi WNI yang terjebak di kota Wuhan, Provinsi Hubei dilaksanakan Sabtu (1/2/2020). Rapat pada Jumat malam yang dipimpin oleh Menkes Letjen TNI Terawan, melibatkan Direktorat PWNI BHI Kemenlu, Team Bais TNI, Koopssus TNI, RSPAD, Batik Air, serta team evakuasi lainnya.

Penjemputan dengan pesawat Batik Air, Airbus A330-300, long range Aircraft bisa terbang sejauh 11.750 km kemampuan angkut antara 250- 440 penumpang. ATD (Actual Time of Departure) 13.16/LT, ETA (Actual Time of Arrival) Wuhan, 20.00/LT. Dilakukan loading barang ke bagasi. ETD Wuhan 23.00/LT, ETA Batam 05.00/LT. Happy landing all.

Team KBRI serta Atase Udara (Bais) di Beijing mewakili TNI dan 4 petugas KBRI sdh beberapa hari di Wuhan untuk mengordinir persiapan WNI, khususnya administrasi keimigrasian, keamanan barang muatan. Kordinator pengamanan Atase Udara KBRI Beijing mewakili TNI (Orgas Bais TNI).Tidak ada pemeriksaan kesehatan bagi yg akan di evakuasi semua dinyatakan tidak terkontaminasi virus. Jumlah WNI yg akan di evakuasi 245, Tim Aju KBRI Beijing 5 orang, total 250 orang.

Baca Juga: Julinten Edan

Setelah landing di Batam, penyelesaian opsevak penuh ditangani TNI, Kakesdam dan Koopssus. Crew akan diobservasi dua hari. Para WNI rencananya akan diterbangkan dengan pesawat Hercules dan Boeing737 TNI AU ke Pusat Observasi WNI Sehat di Natuna selama 14 hari, kemudian apabila dinyatakan sehat akan diterbangkan ke tempat asal.

Perkembangan Terakhir Corona Virus

Direktur Jenderal Tedros Adhonom Ghebreyesus mengumumkan pada hari Rabu (28/1) bahwa ia memutuskan WHO menyatakan coronavirus sebagai darurat kesehatan global. Bahkan Coronavirus dapat ditularkan oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, dan seorang spesialis penyakit menular Inggris mengatakan Senin (26/1) bahwa jumlah sebenarnya kasus di seluruh dunia bisa mendekati 100.000.

Sejauh ini, negara yang telah mengonfirmasi bahwa ada kasus virus korona Wuhan di negaranya ialah Thailand, Jepang, Hong Kong, Singapura, Taiwan, Australia, Malaysia, Makau, Russia, Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, Uni Emirat Arab, Kanada, Inggris, Vietnam, Italia, India, Filipina, Nepal, Kamboja, Sri Lanka dan Finlandia.

Para ilmuwan mengatakan masih ada banyak pertanyaan kritis yang harus dijawab tentang virus baru tersebut, termasuk seberapa menular dan parahnya virus itu. Lebih dari 50 kasus telah dilaporkan di luar China, termasuk lima yang dikonfirmasi di AS. Para ilmuwan di Australia mengklaim ditemukannya "terobosan signifikan" dalam upaya memerangi penyebaran cepat virus corona baru yang mematikan itu.

Jaringan mitra CBS News, BBC News, mengatakan para peneliti di Institut Peter Doherty untuk Infeksi dan Kekebalan telah menjadi yang pertama menciptakan ulang "novel coronavirus 2019" di luar China. Peneliti China juga telah menggandakan virus, tetapi BBC mengatakan mereka hanya berbagi urutan genomnya dengan Organisasi Kesehatan Dunia. Para peneliti Australia mengatakan mereka akan menyediakan duplikat virus kepada WHO untuk membantu upaya diagnosis dan mengobatinya.

Para peneliti di laboratorium spesialis di Melbourne mengatakan kepada BBC bahwa mereka dapat menumbuhkan salinan virus dari sampel yang diambil dari pasien yang terinfeksi.

"Kami telah merencanakan insiden seperti ini selama bertahun-tahun, dan itulah mengapa kami bisa mendapatkan jawaban dengan begitu cepat," kata Dr Mike Catton dari Doherty Institute, kepada BBC.

Mengapa Natuna?

Pemerintah memilih Natuna di Kepulauan Riau sebagai tempat observasi WNI dari Wuhan. Sesampainya di Indonesia mereka akan ditempatkan di Hanggar Lanud Ranai di Natuna, guna dilakukan observasi untuk sementara waktu.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, Natuna dipilih karena jauh dari lokasi penduduk memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memantau WNI.

"Yang terpilih adalah Natuna. Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga angkatan (TNI)," kata Hadi di Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2).

Kesimpulan

Sementara ini, rencana operasi evakuasi berjalan lancar. Malam ini sesuai perhitungan sedang dilaksanakan proses loading dan boarding 250 orang. Bagian pentingnya dibutuhkan ketelitian, karena yang dihadapi virus yg tdk kasat mata.

Perlu difahami para keluarga WNI agar tidak menemui dahulu mereka yg baru dievakuasi, karena virus ini belum ada faksinnya dan mudah menular. Bila sudah melewati observasi 14 hari mereka yg diobservasi sehat akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

Baca Juga: China, Virus Wuhan dan Imlek

Proses evakuasi dengan jembatan udara jelas tidak semudah dan sederhana seperti yang dibayangkan, demikian teliti dan ketat perencanaannya. Tidak boleh ada celah kerawanan dan kecerobohan dalam prosesnya. Ketiga pejabat tinggi Menlu Retno, Menkes Letjen Terawan dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mengadakan pengeceian akhir sebelum tim evak berangkat.

Nah, kini dibutuhkan pengertian dan keikhlasan warga Natuna, semua sudah diperhitungkan, karena dari data KBRI Beijing, ke 245 WNI itu sehat setelah terisolasi lebih dari dua minggu. Tidak perlu rasa khawatir berlebihan, yang dilakukan team adalah tindakan preventif agar kita tidak kecolongan. Semoga Allah melindungi Bangsa Indonesia dengan barokahNya, Aamiin.

Selamat bertugas para petugas evakuasi, terima kasih Air crew Batik Air, juga petugas Kemenlu, Kemenkes , TNI/Bais, Koopssus, dan lainnya. Ini tugas mulia menyelamatkan saudara sebangsa. Saya sampaikan rasa bangga dengan ketegasan Presiden Jokowi, serta keseriusan Menlu, Menkes dan Panglima TNI beserta jajarannya, proud of you . Bravo! 

Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, pengamat intelijen.