Kembali ke Jati Diri, ambil keputusan, celotehan-celotehan semu hanya membuat kita membumbung tinggi, lupa ada jurang tak bertepi di muka kita.
Tadi sore dalam sebuah diskusi dengan senior yang kita panggil Profesor karena pinternya , ia memberikan pendapat pilpres sebagai sebuah studi kasus, pendapatnya menarik untuk direnungkan dan dipahami bagi "ngeyelman".
"The End yang sangat buruk. Merusak reputasi, prestige, dignity korps elit negeri ini. Sayangnya, orang-orang sekeliling yang satu korps, tidak melihat potensi kerusakan yg bakal terjadi."
Mencari kebenaran?
Saya berfikir yang dicari kebenaran? Secara teori, kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan objek, bisa juga diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan (atau tidak ditolak oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri.
Kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang merupakan objek dan pengetahuan yg tidak sesuai (Wiki).
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan objek, yakni pengetahuan yang objektif. Karena suatu objek memiliki banyak aspek, maka sulit untuk mencakup keseluruhan aspek (mencoba meliputi seluruh kebenaran dari objek tersebut). Pertanyaan tentang kebenaran, banyak diperdebatkan oleh teoligiwan, filsuf, dan ahli logika.
Salah satu cara sederhana untuk mempelajari suatu subjek adalah menentukan segala sesuatu yang bisa benar atau salah, termasuk pernyataan, proposisi, kepercayaan, kalimat dan pemikiran.
Pertanyaan saya, apakah kebenaran yg dicari itu sudah mengikuti teori?
Selama emosi, ambisi serta kepentingan kelompok lebih dikedepankan...maka kita akan lupa bahwa kepentingan bangsa dan negara atau kepentingan nasional sebuah bangsa itu yang abadi dan harus dijaga bersama.
Zero-Sum Game
Zero-sum adalah situasi dalam game theory di mana keuntungan seseorang setara dengan kerugian orang lain. Poker dan perjudian adalah contoh populer zero-sum game karena jumlah jumlah yang dimenangkan oleh beberapa pemain sama dengan gabungan kerugian yang dialami pemain lainnya.
Sekali kita terjebak dalam Zero Sum Game dan selalu berpikir irrasional berjudi dengan taruhan bangsa, maka kita dapat dipastikan akan musnah. Tertelan pemikiran, lisan dan perilaku kita sendiri, remuk berkeping-keping. Bahkan bisa terhina di tanah air kita sendiri.
Saran Old Soldier, kembali ke Jati Diri, ambil keputusan, celotehan-celotehan semu hanya membuat kita membumbung tinggi, lupa ada jurang tak bertepi di muka kita. Berusahalah secara rasional, dan tetap percaya Allah yang akan memutuskan.
Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen.
***
CATATAN: Maaf tulisan ini untuk teman maya yang tinggal nun jauh di sana, di negeri fatamorgana.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews