Staf Khusus Presiden asal Papua: Billy Mambrasar, mengucapkan terima kasih kepada NU dan Muhammadiyah atas kontribusi pendidikannya untuk Tanah Papua. Ungkapan tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi virtual dengan Tanjuk: “Pendidikan Indonesia di Era Pandemi” (30/07/20). Hadir dalam diskusi tajuk tersebut: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI: Nadiem Makarim, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua: Christian Sohilait, Tokoh Perempuan dan Pengurus Harian NU: Iklilah MD Fajriyah, Tokoh Pendidikan Muhammadiyah: R Alpha Amirrachman, dan beberapa perwakilan penggerak pendidikan di Indonesia.
“NU, dan Muhammadiyah, bersama-sama dengan Yayasan Pendidikan Kristen, Katolik, dan PGRI merupakan bagian dari sejarah Pendidikan Indonesia, dan selama ini telah berkontribusi Penuh mengembangkan Pendidikan di Indonesia, termasuk di Tanah Kelahiran saya: Papua, dan kita harus belajar dari lembaga-lembaga ini. Ayah saya bekerja sebagai Guru Honorer selama 40 tahun dan saya sudah menyaksikan keikhlasan hati NU, Muhammadiyah membangun Pendidikan disana” Tutur Billy Mambrasar.
Billy mengharapkan agar PGRI, NU dan Muhammadiyah dapat terus menjadi pembimbing bagi dunia Pendidikan Indonesia, khususnya mendampingi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam mengembangkan program-program pendidikan di Indonesia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pembicara-pembicara lainnya malam itu, termasuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Billy juga memberikan masukan agar pagu aggaran DAK dari Kemendikbud dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur Internet, memberikan bantuan kuota kepada siswa kurang mampu, dan memberikan penambahan fasilitas belajar untuk mendukung program pendidikan Jarak Jauh tersebut
“Seingat saya, mohon maaf apabila datanya kurang akurat, untuk tahun 2019, anggaran fungsi pendidikan dialokasikan sebesar Rp 429,5 triliun yang tersebar di 19 kementerian/lembaga. Terbesar ada di transfer daerah yakni Rp 308,38 triliun atau 62,62% dari total alokasi. DAK fisik dalam pagu indikatif dialokasikan sebesar Rp 16,7 triliun, dan ini bisa dipertimbangkan untuk dijadikan bantuan peningkatan akses belajar daring, seperti pembangunan infrastruktur Internet dan peningkatan jaringan internet bagi daerah-daerah yang sangat membutuhkan” Papar Billy.
.
Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim menyatakan bahwa Kemendikbud berkomitmen untuk berkontribusi mengatasi pandemi dengan segenap daya dan upaya. Prioritasnya adalah kesehatan dan keselamatan murid dan orang tua. Oleh karenanya, Kemendikbud mengadakan pembelajaran jarak jauh untuk menghindari penyebaran virus yang semakin banyak. Ini tentu membutuhkan bantuan berbagai Pihak.
Dalam diskusi Webinar tersebut penyelenggara acara yakni: Yayasan Kitong Bisa, yang juga berkolaborasi dengan Universitas Advent Indonesia, juga membuka penggalangan dana untuk mendukung pendidikan dari Mahasiswa dan Siswa yang kesulitan belajar, karena dampak dari Pandemi Covid 19.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews