PSBB merupakan kebijakan Jokowi yang layak diberikan apresiasi karena beliau paham akan keterbatasan pemerintah provinsi yang tidak bisa bergerak jika diberlakukan lockdown.
Sudah sebulan lebih Indonesia bergelut dengan persoalan wabah virus corona. Jumlah pasien positif Covid-19 pun kian meningkat dan totalnya sudah mencapai lebih dari 3.000 orang.
Dalam durasi singkat corona mengubah banyak hal dalam kehidupan banyak manusia. Bukan hanya memberi jarak demi memutus rantai penyebaran virus, namun parahnya kondisi ini juga mematikan perekonomian banyak warga, terlebih kalangan menengah kebawah yang berpenghasilan terbatas ataupun tidak memiliki dana darurat.
Persoalan ini tak boleh dibiarkan terus-menerus. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Kita butuh aksi nyata. Namun aksi itu tak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua elemen saja, melainkan dari seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat.
Kita harus sadar dan mau bergotong-royong dalam menghadapi pandemi virus corona. Salah satu bentuk mudahnya adalah dengan menuruti imbauan social distancing yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Dimana masyarakat diminta untuk beraktivitas dari rumah. Baik dalam bekerja ataupun belajar bagi para murid ataupun mahasiswa.
Selaras dengan imbauan tersebut, dari kepolisian melarang adanya warga yang membuat keramaian, seperti pesta pernikahan dan konser. Pelarangan tegas itu tercantum dalam Maklumat Kapolri Mak/2/III/2020 dan siapapun yang menentang akan ditindak tegas.
Pihak kementerian pun bahu-membahu dalam menangani kasus ini. Misal BUMN menyiagakan banyak rumah sakit untuk menampung para pasien Covid-19.
Termasuk mengalihfungsikan hotel sebagai rumah sakit darurat. Bahkan sejumlah perusahaan atau lembaga di berbagai daerah turut andil dalam mengalihfungsikan hotelnya sebagai tempat isolasi atau lokasi peristirahatan bagi para tenaga medis.
Tiap-tiap bandara pun diawasi serta dilakukan pengecekan bagi siapapun yang hendak berpergian. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga menjadi inisiator dari pengadaan alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan dari Tiongkok.
Yayasan tersebut berhasil menggalang dana sebesar 500 milliar rupiah untuk mengatasi Covid-19. Donasi bertahap yang digalang Tzu Chi akan berbentuk peralatan uji cepat (rapid test kit) sebanyak 1 juta buah, 20 ribu baju isolasi (coverall safety), 4 unit alat bantu pernapasan (ventilator), berikut 1 juta masker.
Tak hanya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, sejumlah artis ibukota juga turut bergabung menggalang dana demi menangani pandemi corona di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah konser digital yang diinisiasi oleh Tompi.
Lewat media sosial, Najwa Shihab juga gencar bersuara dan mengajak masyarakat untuk berdiam dirumah, demi mencegah penularan virus corona. Tak hanya itu selebgram tanah air, Rachel Vennya ikut menggalang dana sampai Rp 5 milyar untuk membantu penanganan Covid-19.
Kegotongroyongan tak hanya datang dari dalam negeri saja, sejumlah negara juga ikut membantu Indonesia. Ada delapan negara, yakni Jepang, Amerika Serikat, Singapura, China, Vietnam, Korea Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Ragam bantuannya antara lain masker, test kit, APD, ventilator, hand sanitizer, dan desinfektan. Kini pemerintah tengah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Seluruh aparat kepolisian bakal memberhentikan siapapun pengendara bermotor tanpa masker atau berboncengan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan sanksi lewat Pasal 93 Juncto Pasal 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 terkait karantina kesehatan.
Dimana para pelanggarnya bisa dikenakan denda senilai Rp 100 juta dan kurungan selama satu tahun. Penerapan PSBB ini baru akan berakhir pada 23 April mendatang.
PSBB merupakan kebijakan Jokowi yang layak diberikan apresiasi karena beliau paham akan keterbatasan pemerintah provinsi yang tidak bisa bergerak jika diberlakukan lockdown. Presiden tentu memikirkan nasib rakyatnya yang terancam jika diberlakukan lockdown.
Sebagai warga Indonesia marilah kita membantu pemerintah menjalankan peraturan tersebut. Kurangi aktivitas diluar rumah, mari kita bersatu dan saling bahu-membahu agar Indonesia bisa segera terbebas dari jeratan pandemi virus corona. Amin.
Oleh : Sony Kusumo
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews