Bhajoelan Moelih, Reuni 40 Tahun Bhawikarsu '79 SMA Negeri 3 Malang

Profil siswa yang diharapkan dari RSBI salah satunya adalah memiliki kecakapan hidup yang dikembangkan berdasarkan multiple intelegensi mereka dan memiliki integritas moral tinggi.

Selasa, 3 Desember 2019 | 19:03 WIB
0
535
Bhajoelan Moelih, Reuni 40 Tahun Bhawikarsu '79 SMA Negeri 3 Malang
Reuni 40 Tahun Bhajoelan (Bhawikarsu ’79) SMAN 3 Malang. (Foto: Istimewa).

SMA Negeri 3 Malang pada Sabtu, 14 Desember 2019, bakal menggelar Reuni 40 Tahun Bhajoelan (Bhawikarsu ’79). Gelaran ini bakal diikuti sekitar 200 orang alumni SMAN 3 Malang angkatan 1979.

Acara reuni berlangsung di SMAN 3 Malang dan Waroeng Daoen, milik Presiden “Republik Telo” Unggul Abinowo, alumni Bhawikarsu ’79 SMAN 3 Malang yang berhasil membangun Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT).

Pemilihan tempat reuni di Waroeng Daoen ini,  selain tempatnya  bagus dan nyaman, juga untuk mengenang Unggul.

“Di alumni Bhajoelan ini ada Andreas Eddy Susetyo, anggota DPR RI, Dr Hari Suprayogi yang Dirjen SDA, dr. Evit Ruspiono, Sp JP, dokter spesialis  jantung yang jago ngeband. Juga ada Ir. Nugroho Budi, ahli KNKT, Novianto Heru Pratomo, mantan DirOps Garuda Indonesia, dan banyak lagi tokoh-tokoh  yang sukses lainnya,” kata Mbak Tanty panggilan akrab dari Dra. Martanty Soenar Dewi, MM.

Beberapa tokoh alumni SMAN 3 Malang yang dikenal selama ini diantaranya yaitu Ir. Cacuk Sudarijanto (Menteri Muda Urusan Rekstrukturisasi Ekonomi Nasional Kabinet Persatuan Nasional periode 2000-2001), Abadi Soesman (musisi dan pencipta lagu);

Wahyu Aditya (Animator), Laksamana TNI Arief Koeshariadi (Kepala Staf TNI Angakatan Laut periode 1996-1998), Indra Prastomiyono, Laksda TNI Agung Pramono (Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Indonesia Timur periode 2012-2014);

Marsda TNI Muhammad Syaugi, SSos (Dirjen Renhan Kemhan RI 2014 - Sekarang); Prof. DR Sutan Remy Sjahdeini, SH (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga).

Reuni yang digawangi Mbak Tanty sebagai Ketua Panitia ini dibantu oleh DR Sitawati, DR Ratna Rositawati, dan Erna Atiwi Jaya Esti, SE, MM harus bekerja ektra keras agar bisa menghimpun peserta yang sebanyak-banyaknya.

Apalagi, dengan segala pernik kebutuhan dan acara yang harus dipersiapkan agar tahun ini berjalan meriah dan memuaskan peserta dalam waktu yang hanya sebulan.b

“Reuni 40 tahun ini kita anggap sebagai golden moment karena rata-rata usia sudah menjelang 60 tahun. Sebab, elum tentu 5 tahun lagi kita masih kuat dan sehat seperti saat ini,” lanjut Mbak Tanty.

Dari segi peserta yang berjumlah hampir mencapai 200 orang, ini luar biasa. Karena, selama ini peserta reuni tiap tahun yang hadir berkisar antara 50-100 orang.

Dalam acara reuni nanti, akan ada hiburan dari Bhajoelan Band dan SB Rock Band, serta class perform dari masing-masing kelas dulu. “Kami juga mengundang guru-guru yang masih ada, yang dulu mengajar kami, juga serah terima pembangunan taman sekolah, dan lain-lain,” ujar Mbak Tanty.

Sekilas Sejarah Bhawikarsu

SMAN 3 Malang atau yang juga dikenal sebagai Smanti atau Bhawikarsu terletak di Kota Malang. Sekolah yang terletak di kawasan Tugu ini merupakan salah satu sekolah terfavorit di Kota Malang.

Sekolah ini terletak di dalam satu kompleks dengan Stasiun Malang yang dikenal dengan sebutan SMA Tugu bersama-sama dengan SMAN 1 Malang dan SMAN 4 Malang.

SMAN 3 Malang lahir pada 8 Agustus 1952 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP dan K nomor 3418/B pada 8 Agustus 1952. Pada saat itu bernama SMA B-II Negeri Malang. Secara kronologis perubahan nama itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tidak lama setelah pengakuan kedaulatan RI pada 27 Desember 1949, di kota Malang berdiri 2 buah SMA, yaitu SMA Republik Indonesia dan SMA Federal (VHO). Para pejuang TRIP, TP, TGP dan alain-lain yang sudah kembali ke sekolah ditampng di SMA Federal.

Pada 8 Agustus 1952, jurusan B (Pasti Alam) SMA Republik Indonesia dan SMA Peralihan digabung menjadi satu berdasarkan SK Menteri PP dan K nomor 3418/B dan diberi nama SMA B-II Negeri. Pemberian nama ini disebabkan telah berdiri dua buah SMA.

Akhirnya diadakan perubahan nama berdasarkan urutan usianya yaitu: SMA A/C menjadi SMA I A/C, SMA Federal menjadi SMA B-I Negeri. SMA B-I Negeri kemudian diubah menjadi SMA I-B dan SMA II-B.

Nama ini akhirnya dirasakan kurang tepat karena seakan-akan ada SMA B yang kualitasnya lebih tinggi daripada yang lain. Aklhirnya diadakan perubahan nama ketiga SMA yang ada di Malang itu berdasarkan usianya, yaitu: SMA A/C menjadi SMA 1A/C, SMA 1B menjadi SMA II-B, SMA II-B menjadi SMA III-B.

Kemudian SMA I A/C dipecah menjadi dua sekolah yaitu SMA I A/C dan SMA IV A/

Timbulnya SMA Gaya Baru pada 1963 yang mengharuskan semua SMA mempunyai jurusan yang sama yaitu: Budaya, Sosial, Ilmu Pasti, dan Ilmu Pengetahuan Alam membawa pengaruh pada dihapuskannya nama tambahan A, B, atau C pada urutan nama keempat SMA yang ada di kota Malang.

Menjadi SMU Negeri 3 Malang berdasarkan SK Mendikbud RI nomor 035/O/1997. Kembali menjadi SMA Negeri 3 Malang pada tahun 2002.

SMA Negeri 3 Malang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang bertujuan menghasilkan lulusan unggul dan dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Profil siswa yang diharapkan dari RSBI salah satunya adalah memiliki kecakapan hidup yang dikembangkan berdasarkan multiple intelegensi mereka dan memiliki integritas moral tinggi.

Dalam upaya untuk memenuhi standar mutu pengelolaan pendidikan, mulai Tahun Ajaran 2007/2008 SMA Negeri 3 Malang telah menerima sertifikat standar manajemen mutu ISO 9001:2000 sebagai langkah awal untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan dan meraih pengakuan.

***