"Se se" bukan hanya untuk menunjuk satuan, melainkan dapat berfungsi sebagai penghalus bahasa, pengindah kata dalam kalimat terutama dalam karya fiksi, utamanya puisi, cerpen, dan novel.
Padanan kata Inggris "a" tepat diterapkan untuk apa pun, termasuk manusia, hewan, maupun benda. Mari lihat contoh penerapannya dalam kalimat yang berikut ini:
- A bad workman blames his tools (pekerja yang tidak terampil menyalahkan alatnya).
- A bird in the hand is worth two in the bush (Seekor burung di genggam jauh lebih bernilai daripada dua di alam bebas).
- Life is a joke (hidup hanyalah sebuah lelucon).
Akan tetapi, untuk Bahasa Indonesia, kasusnya menjadi berbeda. Padanan "a" tidak dapat semuanya "sebuah" pada semua benda.
Ketika sebagai penulis-pemula, 1980-an, saya main hantam kromo saja. Tidak peduli, atau tepatnya, gak ngeh, bahwa Bahasa Indonesia mengenal kaidah, antara lain padanan kata yang sesuai. Misalnya, saya hantam kromo untuk: sebuah kata (sepatah), sebuah pohon (sebatang), dll. Pokoknya satu : sebuah saja. Baru kemudian, setelah mulai menulis fiksi, saya menyadari padanannya yang tepat, misal:
- setitik embun
- sebutir peluru
- sepatah kata
- sebatang pohon
- sealir sungai
- sehasta/sebongkah (jika kecil) tanah
- setumpah darah
- sepucuk senjata
- sebilah pedang
- setangkai bunga
- setanggi ladan
- seutas tali
- setumbuk alu
- selilit kain
- sehelai kertas
- selembar daun
Bagaimana cara/ teknik menerapkan "se se" di atas ketika digunakan sebagai predikabilia suatu subjek? Barangkali para pakar Bahasa Indonesia belum menentukan kriterianya. Akan tetapi, menurut pengalaman saya: temukan terlebih dahulu ciri subjeknya (misalnya ciri embun menitik jatuhnya) maka: setitik embun, bunga bertangkai (setangkai bunga), kertas berhelai (sehelai kertas).
Teknik ini dapat Ada kembangkan untuk setiap se lainnya yang akan menjadi predikabilia subjek. Cari ciri utama dalam sepatah kata subjek yang bersangkutan!
Jadi, tidak semua harus: sebuah!
"Se se" di atas, bukan hanya untuk menunjuk satuan saja, melainkan dapat berfungsi sebagai penghalus bahasa. Selain itu, juga pengindah kata dalam kalimat terutama dalam karya-karya tulis fiksi, utamanya puisi, cerpen, novelet, dan novel.
***
Tulisan sebelumnya: Bahasa Tulis [1] Bila Kata "Mereka" Tepat dan Tidak Tepat Mengawali Kalimat?
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews