Bahasa Tulis [2] Tidak Semua Harus Sebuah

"Se se" bukan hanya untuk menunjuk satuan, melainkan dapat berfungsi sebagai penghalus bahasa, pengindah kata dalam kalimat terutama dalam karya fiksi, utamanya puisi, cerpen, dan novel.

Selasa, 23 Juni 2020 | 06:58 WIB
0
227
Bahasa Tulis [2] Tidak Semua Harus Sebuah
Ilustrasi bahasa (Foto: ayosemarang.com)

Padanan kata Inggris "a" tepat diterapkan untuk apa pun, termasuk manusia, hewan, maupun benda. Mari lihat contoh penerapannya dalam kalimat yang berikut ini:

- A bad workman blames his tools (pekerja yang tidak terampil menyalahkan alatnya).
- A bird in the hand is worth two in the bush (Seekor burung di genggam jauh lebih bernilai daripada dua di alam bebas).
- Life is a joke (hidup hanyalah sebuah lelucon).

Akan tetapi, untuk Bahasa Indonesia, kasusnya menjadi berbeda. Padanan "a" tidak dapat semuanya "sebuah" pada semua benda.

Ketika sebagai penulis-pemula, 1980-an, saya main hantam kromo saja. Tidak peduli, atau tepatnya, gak ngeh, bahwa Bahasa Indonesia mengenal kaidah, antara lain padanan kata yang sesuai. Misalnya, saya hantam kromo untuk: sebuah kata (sepatah), sebuah pohon (sebatang), dll. Pokoknya satu : sebuah saja. Baru kemudian, setelah mulai menulis fiksi, saya menyadari padanannya yang tepat, misal:

- setitik embun
- sebutir peluru
- sepatah kata
- sebatang pohon
- sealir sungai
- sehasta/sebongkah (jika kecil) tanah
- setumpah darah
- sepucuk senjata
- sebilah pedang
- setangkai bunga
- setanggi ladan
- seutas tali
- setumbuk alu
- selilit kain
- sehelai kertas
- selembar daun

Bagaimana cara/ teknik menerapkan "se se" di atas ketika digunakan sebagai predikabilia suatu subjek? Barangkali para pakar Bahasa Indonesia belum menentukan kriterianya. Akan tetapi, menurut pengalaman saya: temukan terlebih dahulu ciri subjeknya (misalnya ciri embun menitik jatuhnya) maka: setitik embun, bunga bertangkai (setangkai bunga), kertas berhelai (sehelai kertas).

Teknik ini dapat Ada kembangkan untuk setiap se lainnya yang akan menjadi predikabilia subjek. Cari ciri utama dalam sepatah kata subjek yang bersangkutan!
Jadi, tidak semua harus: sebuah!

"Se se" di atas, bukan hanya untuk menunjuk satuan saja, melainkan dapat berfungsi sebagai penghalus bahasa. Selain itu, juga pengindah kata dalam kalimat terutama dalam karya-karya tulis fiksi, utamanya puisi, cerpen, novelet, dan novel.

***

Tulisan sebelumnya: Bahasa Tulis [1] Bila Kata "Mereka" Tepat dan Tidak Tepat Mengawali Kalimat?