Bahasa Tulis [1] Bila Kata "Mereka" Tepat dan Tidak Tepat Mengawali Kalimat?

Penulis kerap kurang cermat di dalam penerapannya, editor wajib menyempurnakannya. Tidak ada naskah yang jelek, yang ada naskah yang belum diedit.

Senin, 22 Juni 2020 | 08:56 WIB
0
338
Bahasa Tulis [1] Bila Kata "Mereka" Tepat dan Tidak Tepat Mengawali Kalimat?
Ilustrasi mereka (lektur.id)

Guru Bahasa SMA saya dulu mengajarkan hal yang demikian ini: Kata ganti orang --disebut juga pronomina persona-- adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang (persona) dengan kata benda lain.

Dijelaskan sang guru bahwa pada intinya terdapat tiga yang dapat diperluas menjadi enam jenis persona.

1. Kata ganti orang permata tunggal: saya
2. Kata ganti orang pertama jamak: kami
3. Kata ganti orang kedua tunggal: Anda
4. Kata ganti orang kedua jamak: kalian
5. Kata ganti orang ketiga tunggal: dia
6. Kata ganti orang ketiga jamak: mereka

Masih kungiat jelas pengajaran sang guru bahwa jika di dalam kalimat kata ganti tersebut yang diawali penulisannya dengan huruf kapital adalah: Anda. Berkebalikan dengan kata Inggris yang : I (saya). Ada filosofi di baliknya: orang Indonesia menghargai/ menonjolkan tamu/orang lain, sedangkan orang bule sangat keakuan, sehingga lebih pede. Tapi ini bukan topik kita. Topik kita seperti judul di atas yang ditulis menggunakan huruf kapital semua.

Contoh dalam kalimat:

1) Mereka yang sukses adalah mereka yang menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan (penerapan pronomina persona) yang SALAH!

2) Orang yang yang sukses adalah mereka yang menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan (penerapan pronomina persona) yang TEPAT.

Atau jika tetap kekeh tetap menggunakan "Mereka" mengawali kalimat, maka pecahlah kalimat menjadi induk dan anak (contoh 1) dengan saksama, sehingga tidak mengubah makna.

Contoh:

Orang yang sukses biasanya punya ciri-ciri tertentu. Mereka menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan .

Nah, "Mereka" pada kalimat kedua, pas penerapannya yaitu sebagai ganti orang ketiga jamak dari "orang". Pembaca pun dengan mudah dapat mencernainya: yang mana kata yang digantikan oleh "mereka"?

Hal yang paling konyol adalah ketika mengalihbahasakan "Mereka" dari teks Inggris ke Indonesia. Waspadalah. Sebab Inggris memang "mereka" untuk barang biasa, untuk kita luar biasa.
Contoh"

Daily necessities, such as: rice, coffee, sugar, soap, cooking oil are getting more expensive in this pandemic season. They are basic needs that can not be bargained.

Terjemahannya "They" yang tidak tepat:

Kebutuhan sehari-hari, seperti: beras, kopi, gula, sabun, minyak goreng semakin mahal di musim pandemi ini. Mereka adalah kebutuhan pokok yang tidak dapat untuk ditawar-tawar.

Terjemahan "They" yang tepat:
Kebutuhan sehari-hari, seperti: beras, kopi, gula, sabun, minyak goreng semakin mahal di musim pandemi ini. Barang-barang tersebut adalah kebutuhan pokok yang tidak dapat untuk ditawar-tawar.

Penulis kerap kurang cermat di dalam penerapannya. Akan tetapi, editor wajib menyempurnakannya. Dalam hal ini, saya kerap berkata: TIDAK ADA NASKAH YANG JELEK, YANG ADA: NASKAH YANG BELUM DIEDIT.

***