Satu lagi jenis ayam pedaging yang populer di Indonesia adalah ayam Gaint Cochin. Ayam jenis ini sepintas mirip dengan ayam brahma karena memiliki postus yang bulat dan besar.
Jenis Ayam Pedaging di Indonesia
Mengingat tingkat konsumsi daging ayam yang lumayan tinggi, berikut adalah beberapa jenis ayam yang biasa dimanfaatkan untuk ayam pedaging dan banyak ditemukan di pasar Indonesia :
1. Ayam Kampung Super
Ayam kampung super terkenal dengan pertumbuhan yang cukup cepat dimana pada usia 2 bulan sudah mencapai bobot 1 kg. Ayam super kampung atau biasa disebut dengan ayam Joper merupakan hasil persilangan antara ayam Bangkok jantan dan ayam petelur betina.
Baca juga: Apakah Kandungan Gizi Paha dan Dada Ayam Setara? Ini Faktanya
2. Ayam KUB
Ayam KUB sendiri merupakan hasil persilangan dari ayam kampung unggulan yang diperoleh dari hasil riset Badan Litbang Pertanian Bogor. Ayam KUB merupakan ayam petelur, namun, masyarakat Indonesia sering kali menjadikannya sebagai ayam potong atau ayam pedaging.
3. Ayam Broiler
Ayam broiler termasuk salah satu jenis ayam pedaging yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Masa panen ayam broiler juga cukup cepat yaitu sekitar 35 hari sehingga banyak orang memanfaatkannya sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Daging ayam broiler sangat populer di pasaran dan kerap dicari ibu-ibu untuk dimasak karena memiliki tekstur daging yang empuk.
4. Ayam Brahma
Ayam Brahma merupakan jenis ayam potong yang berasal dari India. Ayam jenis ini terkenal dengan bobot yang cukup berat yaitu mencapai 5 kg per ekor. Selain dijadikan sebagai ayam pedaging, ayam Brahma juga kerap dijadikan sebagai ayam hias.
5. Ayam Kampung Asli
Ayam kampung asli dianggap lebih sehat karena pakan yang digunakan lebih alami dan biasanya dipelihara secara diumbar. Ayam jenis ini terkenal dengan rasanya yang lebih gurih jika dibandingkan dengan ayam jenis lainnya. Namun jika dibandingkan dengan ayam broiler atau jenis lainnya, harga ayam kampung asli memang sedikit lebih mahal. Ayam kampung asli menjadi salah satu jenis ayam pedaging yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
6. Ayam Giant Cochin
Satu lagi jenis ayam pedaging yang populer di Indonesia adalah ayam Gaint Cochin. Ayam jenis ini sepintas mirip dengan ayam brahma karena memiliki postus yang bulat dan besar. Meskipun termasuk jenis ayam potong, akan tetapi ayam Giant Cochin lebih sering digunakan sebagai ayam hias oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Perbandingan Gizi Daging Ayam Bagian Dada dan Paha
Untuk informasi selengkapnya silahkan cek disini. Demikian penjelasan yang saya berikan, smeoga bermanfaat!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews