Secara keseluruhan, banyak pengendara tidak bisa menahan kegembiraan yang datang dengan memindahkan gigi dan kopling secara manual.
Jika Anda berpikir untuk membeli sepeda motor, Anda harus memilih antara transmisi otomatis dan manual. Perdebatan sepeda motor matic vs manual telah berlangsung selama beberapa dekade dan kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang.
Tidak seperti mobil manual, dikalangan para Bikers sepeda motor manual terutama yang menggunakan kopling cenderung lebih populer daripada yang bertransmisi otomatis.
Kedua gaya ini menawarkan banyak manfaat di jalan, tetapi juga dapat memperlambat Anda dalam situasi tertentu. Apa pun jenis sepeda motor yang Anda pilih, gunakan speaker headset sepeda motor Bluetooth untuk mengakses ponsel Anda dengan cepat tanpa mengalihkan pandangan dari jalan saat melakukan touring..
Panduan kali ini akan memberikan pertimbangan bagi anda untuk membeli motor mana yang cocok untuk kita gunakan sebelum memesan ke dealer.
Kelebihan Sepeda Motor Otomatis
Sepeda motor matic memiliki banyak penggemar. motor matic memang sangat mudah digunakan. terutama bagi kaum ibu-ibu. Sepeda motor ini dilengkapi dengan komputer built-in yang secara otomatis memindahkan gigi dan kopling berdasarkan kondisi berkendara. Sebagian besar merek dan model otomatis menggunakan sistem kopling ganda untuk pengendaraan yang lebih mulus.
Jika Anda baru mengendarai sepeda motor, ini adalah gaya untuk Anda. Mengendarai sepeda motor membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Anda harus tetap fokus di jalan saat Anda mempelajari seluk beluk mengendarai dua roda, bukan empat.
Sepeda motor matic juga bagus untuk dikendarai di dalam kota atau menavigasi lalu lintas. Anda dapat dengan mudah berhenti dan memulai tanpa khawatir tentang perpindahan gigi. Anda dapat berhenti di sepeser pun di ruang sempit untuk lebih banyak ketenangan pikiran. Sepeda matic juga tidak mogok. Komputer secara otomatis menghindari kemacetan dengan memindahkan gigi.
Dari sisi pergantian oli pun banyak rekomendasi oli motor matic terbaik di indonesia yang ditawarkan oleh pihak bengkel terhadap konsumen yang ingin melakukan ganti oli motor kesayangan.
Kekurangan Sepeda Motor Matic
- Lebih mahal
– Lebih Berat
– Biaya Pemeliharaan Lebih Tinggi
– Konsumsi Bahan Bakar Lebih Tinggi
– Keterbatasan Pilihan
Namun, sepeda ini cenderung lebih mahal, mengingat mereka datang dengan komputer built-in. Beratnya lebih dari sepeda manual, yang menguras efisiensi bahan bakar, jadi bersiaplah untuk membayar lebih di pompa. Industri sepeda motor menyukai transmisi manual, sehingga Anda mungkin kesulitan menemukan sepeda motor matic di dekat Anda. Suku cadang pengganti juga cenderung lebih mahal.
Kelebihan Sepeda Motor Manual
– Akselerasi Lebih Cepat
– Efisiensi Bahan Bakar Lebih Baik
– Mudah Perawatannya
– Kebebasan Memilih
- Lebih murah
Sepeda motor manual dilengkapi dengan pedal untuk memilih persneling. Biasanya terletak di sisi kiri di depan pijakan kaki. Tuas kopling terletak di stang kiri. Anda perlu memindahkan gigi dan kopling secara manual saat sepeda Anda mengubah kecepatan.
Mengendarai sepeda motor seharusnya menjadi sensasi. Sepeda motor manual menambahkan dosis kegembiraan untuk perjalanan Anda. Mereka berakselerasi lebih cepat daripada sepeda otomatis untuk mobilitas lebih dan waktu respons yang lebih cepat. Mereka juga berbobot jauh lebih ringan daripada rekan otomatis mereka untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Anda tidak akan kesulitan menemukan sepeda manual, mengingat mereka cenderung mendominasi industri. Mereka menggunakan sistem transmisi yang relatif sederhana. Anda bahkan mungkin bisa merawat sepeda sendiri dengan sedikit pengetahuan dan pengalaman.
Secara keseluruhan, banyak pengendara tidak bisa menahan kegembiraan yang datang dengan memindahkan gigi dan kopling secara manual. Itu membuat beberapa orang merasa lebih sinkron dengan sepeda mereka saat mereka bereaksi terhadap apa yang terjadi di jalan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews