Jika Magnus Carlsen atau Fabiano Caruana yang menang, maka peringkat berikutnya yang akan maju ke turnamen kandidat 2020.
Dua dari 8 peserta turnamen kandidat 2020 sudah diperoleh dari jalur Piala Dunia yaitu Teimour Radjabov dan Ding Liren. Sekarang kita beranjak ke jalur berikutnya. Jalur turnamen.
Biasanya FIDE menyediakan dua tempat di turnamen kandidat lewat jalur rating namun untuk tahun depan jatah itu hanya diberikan kepada satu orang saja dan sebagai gantinya satu jatah lagi berasal dari pemenang FIDE Grand Swiss Tournament.
Ini adalah turnamen baru besutan FIDE yang akan dipentaskan pada 10-21 Oktober 2019 di Isle of Man. Turnamen ini menjadi sangat prestius karena pemenangnya itu tadi, otomatis lolos ke turnamen kandidat tahun 2020.
Ini akan menjadi turnamen terbuka terkuat yang pernah diselenggarakan di dunia. Hampir semua pecatur elit sudah menandatangani kontrak untuk bermain di turnamen ini termasuk Magnus Carlsen dan Fabiano Caruana serta beberapa pecatur muda seperti Jeffery Xiong, Nihal Sarin, dan Gukesh.
Agak menarik karena turnamen kandidat adalah untuk mencari penantang juara dunia.
Sementara Magnus adalah juara bertahan dan Fabiano praktis sudah mendapat satu tempat sebagai runner up kejuaraan dunia 2018. Apa yang membuat mereka tertarik untuk bermain? Tentu saja hadiahnya yang menggiurkan sebesar total USD 433,000 atau sekitar 6,2 miliar rupiah.
Juara pertama akan mendapat USD 70,000 atau sekitar satu miliar rupiah. Juara dua kebagian USD 50,000 atau sekitar 720 juta rupiah. Juara ketiga USD 40,000 atau sekitar 576 juta dan seterusnya.
Jika ada beberapa pecatur wanita yang ikut berpartisipasi seperti GM Harika Dronavalli misalnya, maka peraih poin tertinggi akan mendapat USD 10,000 atau sekitar 144 juta rupiah. Sayang Hou Yifan dan Ju Wenjun absen.
Bagaimana kalau Magnus atau Fabiano Caruana yang menang? Mudah saja, peringkat berikutnya yang akan maju ke turnamen kandidat 2020.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews