Pemasar tidak punya pilihan selain mendengarkan media, memahami bagaimana segala sesuatunya berjalan dan memastikan mereka ada.
Internet telah mengubah gaya hidup dan kebiasaan masyarakat. Terutama setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan bertukar informasi, ide, berita, dan lain-lain. Internet telah memungkinkan orang untuk terhubung dan berkomunikasi dengan tidak hanya satu keluarga, tetapi dengan orang-orang di seluruh dunia. Sesungguhnya internet telah menghapus batas antar negara.
Partisipasi dari komunitas orang dan masyarakat pada umumnya telah memberikan dorongan bagi pertumbuhan jejaring media sosial. Hampir tidak ada orang yang tidak berpartisipasi dalam satu atau jenis media sosial lainnya, baik itu bertukar email, menggunakan obrolan atau memposting foto dan bertukar musik dan lain-lain.
Dengan meningkatnya jumlah partisipasi komunitas online, jaringan media sosial telah menjadi media utama yang sedang dieksplorasi oleh pemasar, yang merasa ini cara paling efektif untuk semakin dekat dengan pelanggan dan mengenal pelanggan. Pemasar memiliki keuntungan ganda dalam kenyataan bahwa mereka dapat menghubungi mereka yang telah menjadi pelanggan mereka dan mengalami produk mereka serta calon pelanggan yang mungkin cenderung atau mungkin dipengaruhi untuk membeli produk.
Fitur Media sosial jika dibandingkan dengan media berita tradisional berbeda dalam beberapa aspek mendasar.
Berbeda dengan media tradisional di mana pembaca atau pemirsa adalah peserta pasif, jaringan media sosial adalah satu tempat di mana pelanggan dan juga 'akan' pelanggan secara aktif berpartisipasi dan bertukar informasi, berbagi pengalaman, memberikan pendapat dan ulasan mereka berdasarkan pemahaman mereka sebagai juga pengalaman.
Ini berarti bahwa pasar dapat berinteraksi dengan pelanggan secara 'real time' dan mendapat manfaat dari komunikasi. Organisasi sebenarnya dapat 'mendengarkan' pelanggan dan memahami lebih lanjut tentang persepsi pelanggan tentang merek serta produk, dan lauin-lain.
Saluran media sosial membantu membangun opini kolektif dan mempercepat diskusi yang sehat tentang topik yang relevan.
Fitur penting kedua adalah bahwa jaringan media sosial tersebar di berbagai saluran dan media dibandingkan dengan saluran terbatas yang beroperasi dengan media cetak dan berita. Jaringan media sosial beroperasi dengan beberapa alat termasuk audio, video, teks, pod audio, dan forum pribadi, papan diskusi publik, SMS, chatting, email dan juga blogging dan lain-lain.
Ketiga, jaringan media sosial adalah media yang dinamis dan fleksibel yang terus mengubah konten, alat, dan terus berkembang setiap saat. Karena para peserta terus memberikan masukan dan kearifan kolektif dari kelompok tersebut menghasilkan perubahan dan peningkatan konten serta menciptakan permintaan akan lebih banyak alat yang harus disediakan.
Keempat, jaringan media sosial membutuhkan jenis partisipasi yang berbeda dari para pemasar. Berbeda dengan media tradisional di mana pemasar menjalankan kampanye dan iklan yang dirancang pelanggan yang berfokus pada audien atau grup tertentu, jaringan media sosial memungkinkan peserta untuk mengarahkan diskusi dan pemasar diharuskan untuk melakukan lebih banyak mendengarkan daripada memimpin diskusi. Pemasar harus mendekati calon pelanggan secara tidak langsung dengan membantu membangun opini publik dan kemudian secara tidak langsung mengarahkan mereka ke arah minat terhadap produk kita.
Jaringan media sosial berkembang dengan sangat cepat dan sejalan dengan alat teknologi yang berubah lebih cepat yang tersedia. Pemasar tidak punya pilihan selain mendengarkan media, memahami bagaimana segala sesuatunya berjalan dan memastikan mereka ada. Tidak hadir di jejaring media sosial saat ini bukanlah pilihan bagi perusahaan pemasaran.
***
Solo, Kamis, 7 Mei 2020. 11:06 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews