Kawan-kawan pendukung #2019GantiPresiden, khususnya pendukung Prabowo Subianto (PS), saya percaya, Anda semua tahu siapa-siapa yang akan menjegal Pak PS untuk merebut kekuasaan rakyat lewat pilpres 2019. Tetapi, andaikata ada yang lupa, bolehlah saya ingatkan di sini.
Pak Prabowo itu banyak sekali musuhnya. Orang-orang yang selama ini menjual kedaluatan negara, hampir pasti akan membuat skenario untuk menggagalkan Prabowo. Mereka yang selama ini menjual BUMN untuk mengantongi komisi besar, tak punya jalan lain kecuali ikut barisan yang menghadang Pak PS.
Pengusaha-pengusaha yang selama ini terbiasa menikmati penjarahan, pasti memusihi PS. Para pejabat yang senang mencuri uang negara, tidak akan suka PS. Para perambah hutan dan backing-backing mereka, tak akan rela PS menjadi presiden.
Para calo impor bahan pokok, juga akan ikut menjegal PS. Para makelar proyek, pastilah mulai merasa resah dan tak akan rela.
Para bandar dan pengedar narkoba akan ikut juga dalam barisan musuh PS. Para pedagang manusia, para tukang eksploitasi wanita, calo-calo buruh anak, sudah pasti anti-Prabowo.
Para bupati, walikota, dan camat yang menyusahkan rakyat dan tak memberikan pelayanan bahkan minta dilayani, akan bersekutu dengan gerombolan yang menghadang Prabowo menuju kursi presiden. Ribuan kepala desa dan lurah yang menyalahgunkan dana desa untuk kepentingan pribadi, tidak akan nyaman di bawah pemerintahan Prabowo.
Para politisi yang termanjakan oleh korupsi dan jual-beli pengaruh, sudah pasti akan ikut melawan Prabowo. Orang-orang yang punya kasus pencurian uang negara di masa lalu, yang terlibat skandal-skandal besar yang merugikan negara ratusan triliun, tentu sudah sejak lama gelisah. Mereka akan ramai-ramai menghalangi Prabowo.
Para kepala penjara yang selama ini menjual kamar-kamar mewah kepada para koruptor, sekarang ini mulai berdoa agar Prabowo tidak menjadi presiden.
Para pejabat sipil dan militer yang melindugi para pengusaha perampok dan penjarah kekayaan rakyat, mulai hari ini tak enak tidur. Mereka juga kasak-kusuk agar Prabowo tidak menang di pilpres 17 April 2019.
Para distributor yang selama ini memonopoli peredaran barang keperluan hidup, kali ini akan dikejutkan oleh pemikiran ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Prabowo. Orang-orang ini juga siap membantu tim-tim anti-Prabowo.
Sekarang kita tahu seberapa banyak musuh Pak Prabowo. Mungkin juga masih banyak yang belum tersebutkan.
Jadi, kawan-kawan semua yang menginginkan pemulihan kedaulatan bangsa dan negara, perlu disadari bahwa perjuangan Anda untuk mengantarkan Prabowo menuju kursi presiden, sungguhlah sangat berat. Anda akan banyak berkorban. Pikiran. Tenaga. Waktu. Bahkan dana.
Tetapi, percayalah pengorban Anda akan menjadi kenangan manis bagi generasi penerus. Kenangan bahwa nenek-moyang mereka telah merebut kembali kedaulatan rakyat yang sudah lama dipegang oleh para bandit bisnis. Yang didukung dan dilindungi oleh para penguasa bejat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews