Semula, komunitas ilmuwan sepakat bahwa manusia memiliki 24 pasang kromosom.
Baru pada 1955, ilmuwan asal Indonesia, Joe-Hin Tjio, bermitra dengan Albert Levan dari Swedia, dengan menggunakan teknik yang lebih baik, melihat dengan jelas 23 pasang.
Ini mengherankan, karena sesama kera besar lain, seperti simpanse dan gorila, jumlah kromosomnya 24 pasang.
Titik bedanya ada di kromosom 2.
Kromosom terbesar kedua pada manusia ini rupanya merupakan penggabungan dari 2 kromosom kera berukuran sedang.
Tahun 1996, Paus Johanes-Paulus II mengatakan bahwa antara kera purba dan manusia modern terdapat suatu "diskontinuitas ontologis" -yakni tahap ketika Allah meniupkan ruh ke dalam sosok yang semula turunan hewan.
Lompatan ontologis itu mungkin terjadi ketika 2 kromosom kera bergabung jadi satu.
Bisa jadi gen-gen untuk ruh itu berada di tengah kromosom 2. Wallahu a'lam!
***
Yudi Latif, Belajar Merunduk
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews