Airlangga Hartarto Ngesot ke Cikeas atau Ngepot di Tikungan?

Selasa, 17 Juli 2018 | 11:29 WIB
0
605
Airlangga Hartarto Ngesot ke Cikeas atau Ngepot di Tikungan?

Nama Airlangga Hartato paling berpotensi jadi wapres Jokowi menurut survey Deny JA, ini menurut Deny ya yang tendensius ke Cikeas beberapa waktu yang lalu.

Tiba-tiba kita melihat Airlangga bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, padahal posisi SBY sang pemilik kerajaan Demokrat sedang meriang melihat Jokowi yang cuma memberi martabak markobar kepada sang pangeran yang dipaksakan meraih jabatan.

Ngapain Airlangga ke sana, katanya Golkar sepenuhnya menyerahkan urusan wapres kepada Jokowi. Apa dia memperkuat posisi sebagaimana hasil survey bahwa Jokowi harus juga memilihnya. Kalau tidak dia akan kelain hati.

Jokowi itu tidak mudah ditekan walau dia pendiam, itu sikapnya yang selalu dia ingatkan. Lagian, kursi pendukung Jokowi total 290 dan Golkar 90, kalau Golkar mau pindah posisi, sisa kursi pendukung 200, buat Jokowi. artinya masih 35,5% jauh dari cukup untuk kebutuhan pencalonan.

Apa Airlangga mau membujuk SBY gabung koalisi, ngapain juga dia ngemis ama SBY yang selalu lebay. Dia terlalu pede menjual anaknya yang baru gede. Sampai-sampai jadi kepalanya yang gede, dan sudah berani mengkritik Pakdhe.

Politik memang menggelitik, tapi kalau mainnya tak cantik, kita banyak jadi objek bisik-bisik dan itu bisa mengusik posisi yang sudah baik jadi jungkir balik. Apa skenario JK-AHY jadi dicoba sehingga Golkar terpaksa ke sana. Bisa saja...

Kalau skenario JK-AHY menjadi fakta, maka aroma Golkar bau dupa cendana masih ada, karena SBY adalah murid terbaik orba yang tidak gampang lupa bahwa besarnya jabatan, badan, dan kuasa yang diraihnya tidak lepas dari induk semangnya, orba plus cendana.

Saya tidak pernah gusar atas pilihan Jokowi, karena posisinyasebagai incumbent lebih dari aman untuk posisi melanjutkan presiden 5 tahun ke depan. Yang membuat kita migrain adalah manuver cebong yang kadang lebih liar dari kampret. Dan punya potensi jadi babi ngepet.

Semoga Airlangga sekedar ngepot, bukan ngesot ke Cikeas untuk urusan yang bisa membuatnya tidak jelas.

Makan keladi berbalur gula, biarkan Jokowi yg menentukan wakilnya.

***