Pesan Politik Presiden Jokowi untuk Partai Golkar

Senin, 18 Desember 2017 | 21:02 WIB
0
333
Pesan Politik Presiden Jokowi untuk Partai Golkar

Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di JCC Senayan, 18 Desember 2017, Presiden Joko Widodo hadir dan memberikan pesan politik. Jokowi mengatakan bahwa Partai Golkar selama ini mendukung program pemerintah.

“Perasaan saya bilang begitu,” kata Presiden kepada peserta Rapimnas Golkar. Sungguh peka perasaan Presiden. Sampai tahu bahwa dukungan Golkar itu murni dan jujur.

Presiden Jokowi memaparkan deretan panjang dukungan Golkar. “Tax Amnesty, APBN Perubahan, dan Pemilihan Kapolri,” ujar Jokowi mengingat-ingat dukungan Golkar. Semua program eksekutif dan legislatif bisa dijalankan dengan bantuan Partai Golkar.

Oleh sebab itu, Presiden selalu memantau perkembangan yang terjadi di internal Golkar. Dia ingin memastikan bahwa Golkar selalu mendukung program pemerintah. “Jika meleset, saya langsung telpon Ketua Umumnya,” kata Presiden.

[irp posts="6186" name="Makna Kehadiran Presiden Jokowi di Munaslub Partai Golkar"]

Mendengar kata-kata Jokowi, jelas bahwa ada pesan tersirat. Sebuah pesan yang mengingatkan bahwa pemerintah turut serta dalam konflik Golkar. Jelas, pidato Jokowi juga memastikan keterkaitan pemerintah dalam mendukung Airlangga Hertanto.

Ini bukan pertama kali Pemerintah turut serta dalam konflik internal partai politik. Selain Golkar, Pemerintah turut hadir dalam konflik PPP. Bukan hanya itu. Dengan sedikit tekanan, Perindo pun menyatakan dukungan kepada Presiden Jokowi pada pemilu 2019.

Jadi, kalau mau memimpin partai, tetapi saingan cukup berat, kode alamnya dekati saja Istana. Syukur-syukur konflik berkepanjangan. Dukungan pemerintah masuk, Anda pun jadi Ketua Umum.

Tapi ingat, harus balas budi loh. Tidak ada makan siang yang gratis. Semua dukungan memiliki konsekuensi. Pertama, tentu saja pernyataan penuh dukungan kepada Presiden Jokowi untuk periode 2019-2024. Kedua, sudah pasti wajib mendukung semua program pemerintah. Baik itu program eksekutif, maupun kebijakan legislasi di DPR.

Ada yang bilang, “iyakan harapan orang, tujuan kita tercapai”. Memang sih, calon pemimpin partai bisa berdalih. Jika sudah sah menjadi Ketum, lalu bilang “nanti dulu” pada setiap pembahasan program pemerintah. Namun jangan lupa, kata Presiden, “Kalau meleset, saya langsung telepon Ketumnya”.

Nah loh, masih mau berkilah?

[irp posts="5463" name="Independen, Tapi Dukung Jokowi 2 Periode, Ada Apa dengan ICMI?"]

Tentu saja tidak. Airlangga Hertanto langsung mengiyakan maksud baik Presiden. Dia mengatakan bahwa komitmen Partai Golkar masih sama. Yaitu bersama-sama dengan pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019. Juga mendukung Jokowi untuk periode kedua.

“Urgensinya itu tentu komitmen partai Golkar walaupun pergantian kepemimpinan, partai Golkar sebagai organisasi tetap mendukung Pak Jokowi dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK sampai 2019. Sekaligus untuk mendorong dalam kepemimpinan kedua 2019-2024,” kata Airlangga kepada awak media.

Apakah kata dukungan sudah langsung diterima oleh Presiden Jokowi? Ops nanti dulu. Jangan tergesa-gesa. Presiden harus memastikan Golkar tetap satu jalan dalam pembahasan Ketua DPR, susunan kabinet dan persatuan koalisi di daerah.

Mau melawan Presiden? Nanti handphonenya bunyi loh, baru tahu!

***