Saya ingin menceritakan pengalaman sederhana saat berwisata bersama anggota keluarga saya di Kemit Forest, Jawa Tengah. Perjalanan wisata sederhana ini dilakukan sudah agak lama, saat pandemi belum melanda negri. Jadi wajar kalau saya tidak mengenakan masker dalam video dlaam artikel ini.
Waktu saya datang ke Kemit Forest, ada tempat bagian wisata baru di dalamnya. Namanya Hobbit Village. Anda bisa melihat review lokasi Hobbit Village dalam video yang saya tayangkan dalam artikel ini.
Hobbit Village terdiri dari beberapa rumah kediaman para hobbit. Memang dalam Hobbit's Village ini tidak ada hobbit sungguhan ya. Hanya ada beberapa rumah kecil saja yang ukurannya kecil sesuai untuk tempat tinggal hobbit.
Lokasinya memang di tengah hutan pinus buatan. Ini yang mebajdi alasan mengapa banyak undak-undakan di Hobbit's village ini. Kita harus hati-hati agar tidak terjatuh. Waktu itu saya pergi bersama Ibu dan keluarga kakak saya.
Mereka sangat menikmati pemandangan di sini. Selain udaranya yang segar, Hobbit's village juga nyaman untuk bercengkram dengan keluarga.
Selain itu juga membuat kaki kita banyak bergerak atau olah raga ringan dengan naik turun ubdak-undakan di desa para hobbit ini.
Waktu itu, tempat ini masih pertama dibuka. Ada banyak tanaman yang menambah keindahan. Mata tak jemu memandangnya. Jika Anda pergi ke Jawa Tengah, khususnya area Cilacap, Anda bisa pergi ke kecamatan Sidareja. Di sanalah wisata hutan Kemit Forest tempat Hobbit's Village berada.
Wisata alam itu menyenangkan dan memberi banyak manfaat di tengah kesibukan sehari-hari. Ayo kita lestarikan kebiasaan baik, berwisata ke tempat-tempat alami seperti Kemit Forest.
Semoga Anda mempunyai kesempatan untuk mengunjunginya ya.
Salam wisata dan salam lestari.
...
Ditulis oleh Ari Budiyanti
30 Januari 2022
Tulisan kedua di pepnews
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews