Hotel tasik Yogyakarta merupakan salah satu hotel tua dikota Yogyakarta yang bisa bertahan setelah melewati pandemi Covid-19.
Ceritanya saat itu kami sehabis acara Seminar IPAI di Hotel Adiwangsa Surakarta berencana ke kota Yogyakarta untuk bertemu dengan penguji saya yang saat itu dari Jakarta terbang ke kota Yogyakarta untuk melakukan supervisi disalah satu Rumah Sakit di Yogyakarta.
Kebetulan saat itu dikarenakan kontrak janjian untuk bimbingan dikota Yogyakarta berlangsung malam sekitar jam 6 malam, maka dari itu saya beserta istri dan anak menginap disalah satu hotel yang rate nya hemat. Dikarenakan hanya untuk tempat bersinggah semalam dan juga untuk menghemat biaya dikarenakan hari kedua kita akan masih menginap dikota Yogyakarta kembali.
Waktu itu saya melakukan bimbingan dengan dosen bertempat di West Lake Sleman Yogyakarta yang saat itu dikarenakan pesawat delay dari pembimbing maka jadwal bimbingan pun agak mundur menjadi pkl.20.30 wib hingga 22.00 wib. Setelah bimbingan beserta dosen selesai kita memutuskan untuk menuju ke Hotel Tasik Yogyakarta.
Hotel Tasik Yogyakarta terletak dijalan Bantul nomor 47 Prawirotaman Yogyakarta tepat dipinggir jalan raya. Disana kita langsung memarkirkan mobil dilantai bawah tanah yang lumayan sepi dan tidak crowdied. Kemudian kita naik menuju tangga ke lantai satu untuk menuju ke loby dan kalian akan dihadapkan oleh reseptionist senior di Hotel tersebut. Kenapa disebut dengan reseptionist senior, dikarenakan reseptionist sudah berumur. Walaupun reseptionistnya berumur tetapi sangat sigap dan ramah dalam melayani pengunjung.
Selanjutnya kita langsung mendapatkan nomor kunci kamar hotel nomor 101 terletak dilantai 1 tepat didepan tempat makan hotel. Total lantai pada hotel Tasik Yogyakarta tersebut sebanyak 2 lantai. Ketika kita memasuki kamar hotel kita mendapatkan fasilitas : 2 bantal, kamar bed besar, TV digital, AC, jendela menghadap ke timur, kamar mandi dengan fasilitas shower, wastafel, air dingin dan air hangat. Hanya saja waktu itu kita memang belum bisa mengoperasionalkan air hangat.
Luas kamar hotel tasik yogyakarta relatif tidak besar tetapi cukup untuk menampung barang – barang serta sholat. Bagi kami meski luas kamar tidak besar tetapi dengan harga kamar yang kita pesan dari Traveloka sebesar Rp.120.000,- relatif sangat murah dengan fasilitas hotel yang mencukupi. Selain itu didalam kamar juga disediakan 2 gelas air mineral dan Galon air mineral diluar untuk tambahan minum pengunjung hotel.
Di situ kita menginap tidak sendirian meskipun sepi, dikarenakan waktu itu lumayan banyak kamar yang terisi oleh tamu. Keesokan harinya tepat pkl.08.00 wib saya mengajar mahasiswa melalui online diruang makan hotel tersebut. Alhamdulillah untuk sinyal dari handphone cukup bagus selama perkuliahan.
Keesokan harinya tepat pkl. 11.00 wib siang kita melakukan check out untuk menuju perjalanan ke kebun binatang Gembiraloka Yogyakarta. Layanan reseptionist hotel Tasik Yogyakarta bagi kami sangat ramah serta sigap dalam melayani pengunjung hotel meski harga yang ditawarkan cukup murah. Kesan menginap di Tasik Hotel Yogyakarta cukup nyenyak dan cukup kagum dengan bertahannya hotel tua tersebut ditengah Pandemi Covid 19 baru mereda.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa Hotel tasik Yogyakarta merupakan salah satu hotel tua dikota Yogyakarta yang bisa bertahan setelah melewati pandemi Covid-19. Meskipun harga yang ditawarkan relatif murah tetapi pelayanan yang didapatkan tidak mengecewakan pelanggan.
Selain itu rate nilai 7.4 didalam situs dalam google rate yang didapatkan Hotel tasik Yogyakarta merupakan salah satu pencapaian yang bagus ditengah persaingan hotel baru dikota Yogyakarta yang menjamur serta dengan gedung yang bagus serta bertingkat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews
