Saya bukan penikmat kopi pada awalnya. Namun perlahan-lahan, saya mencoba menikmati kopi di Takengon.
Kalau ke Takengon, pasti ada saja teman yang menitipkan untuk beli kopi Arabika Gayo Wine.
Pesanan khusus Fachry Badry, ini menggelitik keingintahuan saya terhadap proses pembuatannya.
Biasanya saya beli di pabrik besar, atau di kafe langganan. Tapi kali ini dikenalkan tempat roasting yang lain. Well, gak ada salahnya kan mencoba yang baru.
Ternyata di tempat roasting ini malah mendapat penjelasan khusus soal pemrosesan Gayo Arabika Wine seperti yang saya idamkan, karena penasaran tentang hal apa yang menyebabkan harganya hampir dua kali lipat dari kopi Gayo Arabika yang original.
Mau tau prosesnya, sampai jadi secangkir kopi?
Nah, coba simak penjelasannya, agar ketika kita menikmati secangkir kopi Gayo Arabika Wine, jadi mengerti, minuman ini diolah dengan proses yang tak mudah, untuk menghasilkan citarasa seperti yang dapat kita nikmati dari secangkir kopi.
Kopi Arabica Wine bijinya diambil dari biji kopi yang ditanam di ketinggian 1700 mdpl, wooow... Tinggi sekali ya... Sudah dapat dipastikan udara sejuk di ketinggian itu. Hal itu membuat kopi Arabica ini memiliki kadar Alkolic tinggi, yang menyebabkan ada rasa seperti wine.
Proses pertama, biji kopi divakum dan harus endap udara, difrementasi selama 30 hari setelah kopi biji merah yang matang dipanen. Baru kemudian dijemur, bersama cherrynya (kulit merah) selama 30 hari lagi, itupun jika cuaca bagus, jika cuaca kurang baik, maka proses penjemuran dapat lebih panjang memakan waktu.
Setelahnya, baru digiling (dihale) untuk melepaskan kulitnya. Disortir lagi secara manual mana biji grean bean yang bagus mana yang rusak.
Secara manual maksudnya, biji kopi dipilih oleh tangan-tangan terampil petani kopi. Saya pernah lihat proses pemilihan biji kopi, dilakukan oleh ibu-ibu . Habis itu diresting /diistirahatkan kopinya selama 1 minggu, baru kemudian diproses untuk roasting. Wooow...
Jadi kira-kira memakan waktu 3 bulan setelah panen, baru kopi Arabika Wine bisa dijual ke pedagang kopi. Pantas kan, jika harganya lebih mahal dari kopi Arabika original.Saya bukan penikmat kopi pada awalnya. Namun perlahan-lahan, saya mencoba menikmati kopi di Takengon.
Berbeda jauh rasanya dengan kopi sasetan yang biasa di iklan-iklan kopi dengan model artis yang sepertinya menunjukan kopi yang diminumnya sudah yang terlezat.
Biasanya saya suka minum Nira ekspresso Gayo Arabika Wine...dan saya bisa menghabiskan lebih dari secangkir.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews