Seorang HB tidak kuasa menolak tatkala seseorang datang kepadanya untuk meminta pertolongan dan bantuan dalam segala urusannya.
Membantu urusan hidup dan kehidupan adalah perkara lumrah, sedangkan membantu orang mati adalah perkara yang langka. Tetapi, Harianto Badjoeri, akrab disapa HB ini telah melakukannya.
Banyak orang mengira HB membantu orang hanya demi imbalan, karena yang dia bantu adalah orang-orang yang masih hidup. Penilaian terhadap HB itu jelas keliru besar, karena orang mati pun nyatanya dia bantu agar mendapat tempat “beristirahat” dalam damai.
Peristiwa membantu orang mati ini dituturkan oleh salah seorang rekan HB, Raymond Pardede. Raymond tidak mengira seorang HB sampai mau turun tangan hanya untuk mencarikan sepetak lubang kubur yang tidak bernilai ekonomis jangka panjang ini.
“Pak Harianto ini mengurusi orang hidup sampai orang mati. Saya salut,” ujar Raymond sambil geleng-geleng kepala.
Peristiwa mengurus orang mati ini diperbuat HB setelah dia mendapat laporan dari relawannya di lapangan. Relawannya melaporkan bahwa ada satu keluarga yang mengaku “bingung” menghadapi birokrasi untuk mengurus pemakaman anggota keluarganya.
Mendengar laporan itu, naluri HB merasa terpanggil. Tanpa berpikir lama, dia memerintahkan relawannya untuk membantu mencarikan lokasi pemakaman agar tidak bertele-tele.
Beberapa tempat pemakaman umum dihubungi. Mendapat pesan bahwa HB sedang mencari lokasi makam, pengelola makam di beberapa lokasi di Jakarta memberi perhatian.
Beberapa pengelola makam pun berebut menawarkan lokasi kepada relawan HB di lapangan. Dipilihlah tempat pemakaman umum di tengah kota dengan akses jalan raya yang ramai. Lokasi makamnya pun di dekat jalan raya, yang tergolong premium, karena mudah dijangkau peziarah.
Mendapat sebidang tanah buat beristirahat dalam damai, keluarga almarhum senang bukan main. Mereka tidak mengira mendapat lokasi makam secepat dan sestrategis itu, hanya karena turun tangannya seorang HB.
Pendek kata, HB turun tangan, urusan beres.
Bantuan HB terhadap urusan orang mati ini jelas bukan untuk pamer kuasa atau pujian. Jika sekadar ingin mendapat pujian atau pamer kuasa, mungkin HB lebih baik hanya membantu orang berkuasa dalam meraih kekusaan atau membantu orag kaya yang dalam kesulitan. Selain dapat pujian, membantu mereka pasti juga mendapat kehormatan dan imbalan.
“Apalah yang mau diminta oleh Pak Harianto dari kita ini. Dia sudah punya dan pernah menikmati segalanya. Dia membantu atau menolong orang ya hanya demi memenuhi rasa puas batin,” ujar seorang kolega HB yang pernah dibantu ketika menghadapi kesulitan.
Seorang HB tidak kuasa menolak tatkala seseorang datang kepadanya untuk meminta pertolongan dan bantuan dalam segala urusannya.
Krista Riyanto
***
Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [13]: Mengunjungi Mantan Anak Buahnya di Pulau Onrust
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews