waktu berlalu begitu cepat
detik melebur menjadi tahun
memang benar, waktu tak menunggu siapa pun
dan kiamat selalu dekat
kita menjalani kehidupan yang begitu renggang
begitu mudahnya hilang
dan tidak peduli apa yang kita masing-masing alami
waktu terus berjalan
kita berlindung pada saat ini
dan kita berpegang teguh pada setiap hari
kita berpura-pura semuanya selamanya
hanya untuk menjaga ujungnya
kita mendengarkan kembali ke masa kecil
ketika dunia dipenuhi dengan harta karun
dan hidup kita serta apa yang akan terjadi di masa depan
itu di luar apa yang bisa kita ukur
ketika keluarga kita adalah segalanya bagi kita
masih belum ada tempat seperti rumah
dan dengan teman-teman terbaik kita di sisi kita
kita datang ke kita sendiri
dan meskipun kita mengambil jalan pribadi kita
kita semua telah mengingatnya
bahwa dalam hidup perjuangan terbesar kita
adalah pertempuran kita melawan waktu
akankah kita mengetahui apa itu cinta sejati?
akankah kita memiliki hal-hal yang kita butuhkan?
akankah kita menaklukkan semua ketakutan terbesar kita?
akankah kita gagal atau akankah kita berhasil?
dan kemudian seiring bertambahnya usia
serta masa depan menyusut
hidup kita menjadi lebih banyak kenangan
dan lebih sedikit tentang hari ini
kita berbagi kebijaksanaan dan harapan kita
dengan anak-anak dalam hidup kita
dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka
yang kita cintai yang pernah berdiri di sisi kita
tetapi ada kedamaian saat menjadi tua
seiring waktu menjadi lebih sayang
dan siapa kita serta mengapa kita ada di sini
menjadi begitu jernih
dan kita melihat waktu bukanlah musuh
tetapi bagaimana waktu itu dijalani
dan apakah kita mengambil semua yang kita mampu
atau memberikan semua yang bisa kita berikan
karena di jam-jam terakhir kita
tatkala waktu kita mulai berkurang
kebaikan yang diberikan jiwa kita
adalah semua yang akan tetap ada
***
Solo, Sabtu, 5 Maret 2022. 7:12 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews