Analogi Kucing Liar dengan Manusia Terkait Daya Tahan Tubuh

Orang-orang yang banyak berdiam diri di rumah bukan berarti akan aman dari penyakit atau tidak tertular penyakit. Kelemahan orang yang banyak berdiam diri di rumah yaitu malas gerak.

Jumat, 2 Juli 2021 | 19:53 WIB
0
290
Analogi Kucing Liar dengan Manusia Terkait Daya Tahan Tubuh
Manusia dan kucing (Foto: liputan6.com)

Mengapa kucing liar atau kucing kampung memiliki daya tahan yang lebih baik dan lebih sehat dari penyakit atau virus dibandingkan dengan kucing ras yang lebih banyak di kandang dengan berbagai fasilitas dan pelayanan dari tuannya?

Yang dimaksud kucing liar yaitu kucing kampung yang hidupnya  mengandalkan makan dari tempat sampah atau makan dan hidup di sekitar pasar tradisional. Atau hidup di perumahan tapi tidak punya tuan atau pemiliknya.

Kucing liar di perkampungan atau di perumahan mencari makan sendiri dari sisa-sisa makanan, tulang belulang yang nyaris tidak ada dagingnya. Adakalanya ada orang yang bermurah hati ngasih makanan. Biasanya tulang ikan asin plus nasi. Kucing liar juga tidur di emperan rumah warga dengan cuaca dingin karena angin malam atau hujan di malam hari. Tak seperti kucing ras atau kucing kampung yang ada pemiliknya atau tuannya.

Kucing liar nyaris tidak pernah merasakan makanan enak seperti kucing kampung atau kucing ras yang dipelihara dengan menu makanan yang bergizi, vitamin, vaksin dan kalau sakit dibawa ke dokter hewan. Layaknya manusia kalau sakit dan berobat ke dokter.

Kucing liar atau kampung  kalau beranak, anaknya sering dibuang di tempat keramaian dengan harapan ada yang mengambil untuk merawatnya. Mungkin kucing liar dianggap seperti orang-orang yang tidak beruntung hidupnya atau hidup dijalanan dan tidur diemperan toko atau pasar.

Kucing liar sejatinya lebih sering bersosialisasi dengan kucing lainya dan sering berkerumun atau kumpul-kumpul di antara mereka. Terkadang jadi ajang mencari jodoh dan terjadi kawin-mawin. Apalagi kucing betina kalau kawin tidak hanya dengan satu pejantan. Tetapi bisa berganti-ganti pejantan dalam satu malam. Bukan berarti kucing ini pelacur atau jablay.

Namun,kucing liar atau kampung ini mempuyai daya tahan yang lebih kuat dari sakit atau penyakit dibanding dengan kucing rumahan atau kucing ras yang nyaris hidupnya hanya di dalam kandang atau di dalam rumah saja. Kalau manusia mungkin kucing ras ini sedang "work from home".

Bukan berarti kucing liar atau kucing kampung ini tidak bisa sakit seperti kucing yang dipelihara dalam kandang. Biasanya kucing liar penyakitnya kudisan atau bulu rontok.

Sedangkan kucing ras hidupnya dikandang dengan berbagai fasilitas yang memanjakannya. Dari soal makanan,vitamin dan vaksin. Bahkan vaksin kucing ini termasuk mahal juga. Yaitu 200 ribu sekali suntik vaksin. Tapi ternyata tidak ada jaminan kucing ras ini kebal dari penyakit.

Nyatanya sekalipun di vaksin dan makanan yang bergizi tetap aja bisa sakit seperti manusia juga yaitu pilek, batuk atau mencret. Kucing kalau flue juga mengeluarkan ingus seperti manusia. Tak jarang juga di bawa ke dokter hewan untuk diobati.

Sedangkan kucing liar kalau sakit tidak ada yang peduli merawatnya atau mengobatinya. Untuk mencari makan saja kucing-kucing ini perlu perjuangan harus mencari dan mengais-ngais di tempat sampah.

Beda dengan kucing kampung atau kucing ras yang ada pemiliknya atau tuannya. Untuk makan sudah disediakan dengan makanan yang bergizi tanpa harus berebut. Dan tak perlu harus berkelahi layaknya kucing liar berebut makanan.

Kucing liar atau kampung lebih sehat dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dibanding dengan kucing ras disebabkan terjadinya banyak kawin campur dan akhirnya mempunyai atau membentuk genetik yang lebih beragam. Karena faktor lingkungan yang keras dalam bertahan hidup-kucing liar menjadi lebih kuat dan sehat. Terbentuklah imun atau antibodi tersendiri.

Nah,mengapa kucing liar lebih sehat dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan kucing ras yang hidupnya lebih banyak dikandang dengan makanan yang bergizi, vitamin dan vaksin?.

Mungkin kucing liar lebih banyak bergerak alias tidak malas gerak seperti kucing ras yang lebih banyak makan tidur saja.

Nah terkait kucing liar atau kucing kampung yang mempuyai daya tahan yang lebih baik dan sehat. Bagaimanana dengan manusia atau orang?

Orang-orang yang banyak beraktivitas di luar rumah untuk mempertahankan hidup dengan bekerja dan dengan orang-orang yang lebih mapan ekonominya dan  lebih banyak berdiam diri di rumah atau ngendon karena situasi pandemi.

Kira-kira lebih sehat yang mana-antara yang banyak beraktivitas di luar rumah dengan yang banyak berdiam diri di rumah atau ngendon?

Seperti kita ketahui ,banyak yang positif terkena covid dan mereka juga merasa heran dan tak habis pikir karena merasa sudah mematuhi anjuran pemerintah taat prokes dan banyak berdiam diri di rumah atau hampir tak pernah bersentuhan dengan orang lain dan sudah divaksin dua kali. Ternyata malah terkena covid.

Sedangkan orang-orang yang sering berkerumun tiap hari seperti pasar tradisonal malah bisa dikatakan baik-baik saja. Mungkin orang-orang atau masyarakat bawah kalau sakit tidak dirasa atau dimanja.

Perlu diketahui, hampir 60% atau 65% penyakit yang diderita manusia bersifat "zoonosis" atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Seperti virus covid ini. Anjing, kucing, monyet, tikus atau kelelewar termasuk hewan yang bisa menyebarkan atau perantara virus dari hewan ke manusia.

Penemu vaksin pertama yaitu  vaksin cacar air adalah Edward Jenner. Jenner mengawali penelitiannya atau teorinya dari cerita rakyak atau masyarakat. Bahwa pemerah susu sapi yang terkena cacar sapi ringan mempunyai kekebalan dari terkena cacar air.

Seperti kita ketahui dulu ada cacar sapi yang bisa menular ke manusia dari sentuhan ketika sedang memerah susu sapi.

Analogi atau perumpamaan antara kucing liar atau kucing ras dengan manusia terkait daya tahan tubuh atau imun sebenarnya tidak berbeda jauh. Mempunyai pola dan ada kesamaannya.

Orang-orang yang banyak berdiam diri di rumah bukan berarti akan aman dari penyakit atau tidak tertular penyakit. Kelemahan orang yang banyak berdiam diri di rumah yaitu malas gerak atau olah raga tetapi rajin makan dan tidur. Makan tidur-makan tidur. Akhirnya bukan tercipta imun baik, malah bisa jadi timbul penyakit baru. Seperti kelebihan berat badan yang bisa menimbulkan penyakit diabetes atau darah tinggi.

***