Sang punokawan AHY itupun tetap menjadi misteri bagi kami, banyak sohib lamanya sampai hari ini.
Baheula seorang punokawan AHY mengajak saya untuk dikenalkan kepada AHY. Punokawan ini adalah teman sekolah AHY saat di Bandung. Punokawan ini pulalah yang tahu bisnis saya saat di Bandung. Katanya, dia acap menemani AHY shopping di gerai saya, Rockets Indonesia di Bandung Indah Plaza dulu.
Dis situlahsang punokawan mendengar hasrat AHY yang pengen kenal bisnis dan pemilik Rockets.
Saat saya kemudian buka gerai di Mal Taman Anggrek tahun 2003, disitulah momentum sang punokawan mengenalkan saya dengan AHY di Singapore. Saat kami lanjalan bareng amoy Palembang nan geulis di negeri Singa itu, sebenarnya saya tahu pertemanan si geulis dengan AHY sebatas pertemanan biasa aja.
Mengapa? You know lah, mana mungkin skrining personil TNI mengizinkan tentara menikah dengan amoy. Bisa maghrib karir militer AHY, bukan?
Lagipun, sang punokawan adalah mak comblang hubungan AHY dengan Anissa Pohan. Gadis Batak ini adalah kolega sang punokawan sebagai penyiar radio. Di Bandung, sebagai sobat Anissa juga, gerai saya sering mengendorse fesyen wardrobe nya Anissa Pohan sebagai presenter musik di ANTV.
Kembali ke laptop...
Sebagai mantan pesepakbola, saya paham banget filosofi bersepakbola. Keeping, dribbling, passing atau shooting mestilah khatam.
Ternyata, sang punokawan ini judulnya hanya sebatas mempassing bola perkenalan antara AHY dengan saya saat itu. Gitu doang... gak lebih !
Setelah momentum perkenalan dengan AHY di Singapore (2003), lalu kemudian SBY menjadi presiden (2004), lanjut kemudian AHY menikahi Anissa (2005), sang punakawan mengkeeping, mendribbling dan menshooting sendirian guanxi-nya dengan AHY. Kemanapun AHY dan Anissa beredar, sang punokawan selalu mengawal. Sejak dulu sampe hari ini.
Jadi beberapa rencana bisnis AHY dengan saya dulu itu dan keinginan AHY agar saya bisa mementor bisnis Ibas setamat berkuliah bisnis dari Perth, Australia semuanya ambyar!
Sang punokawan ternyata lupa kacang pada kulit. Potensi guanxi gak dipassingnya lagi.
Sang punokawan AHY itupun tetap menjadi misteri bagi kami, banyak sohib lamanya sampai hari ini.
Guanxi...oooh guanxi!
(Bersambung)
***
Tulisan sebelumnya: Reifikasi dan AHY (4)
.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews