Banyak rekannya yang meyakini HB tidak seperti orang sakit. Stamina yang tetap kuat pasti ada campur tangan Tuhan yang memberinya kekuatan selalu beraktivitas yang luar biasa tingginya,
Sudah delapan tahun Harianto Badjoeri yang oleh koleganya akrab disapa HB ini duduk di kursi roda setelah terserang stroke. Selama mendapat cobaan hidup dari Tuhan itu, HB tidak pernah bersedih atau berputus asa. Dia tabah, kuat, bahagia, dan tidak lupa selalu bersyukur kepada Allah SWT.
HB selalu berkeyakinan bahwa segala perputaran hidup selalu diatur oleh Tuhan, termasuk cobaan sakit yang menimpanya. Sebagai seorang muslim, HB meyakini bahwa seorang muslim yang tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya adalah sedang dalam proses digugurkan dosa-dosanya oleh Tuhan.
“Saya bersyukur diberi cobaan sakit ini, karena saya disayang Tuhan agar tidak lagi berbuat yang lebih membahayakan bagi diri saya dan orang lain,” ujar HB dalam beberapa kali kesempatan kepada tamu-tamu dan koleganya.
Rasa syukur dan bahagia HB dalam sakitnya ini dia jalankan bukan saja dalam rupa beribadah kepada Allah misalnya dengan menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci, namun juga dia perlihatkan dengan banyak membagikan harta yang dia punya kepada orang lain di sekelilingnya maupun kepada orang-orang yang membutuhkannya.
Dengan syukurnya itu, HB sama sekali tidak terlihat sedih atau lelah menjalani kehidupannya. Dia mulai pagi sampai malam selalu menjalani pekerjaaanya sebagai salah satu direktur di Taman Impian Jaya Ancol.
Belum lagi dia juga sibuk mengurus puluhan relawannya yang terlibat dalam sebuah organisasi kemanusiaan, HB Center. Organisasi ini bekerja sosial dengan memberi bantuan kemanusiaan seperti kesehatan dan pendidikan kepada orang-orang yang sedang tertimpa musibah maupun terlantar pendidikannya.
Di atas kursi rodanya, HB menunjukkan dirinya sebagai hamba Tuhan yang berpikiran optimistis. Bahwa takdir kehidupan manusia tidak bisa ditolak. Semua takdir adalah bagus, karena semuanya dalam rencana Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
“Tuhan tidak akan membenci hamba-hambanya yang bersyukur dengan segala kondisinya,” kata HB usai menjalani ibadah umroh bersama rombongannya pertengahan Desember 2019.
Jika manusia bisa beryukur dan bahagia dalam sakitnya, HB yakin kehidupan manusia di dunia dan akhirat akan bahagia juga, karena di dalam sakit itu sebagian beban dosa manusia yang menyumbat kebahagiaan sedang dikikis oleh Tuhan.
Dosa dalam pandangan HB adalah kotoran yang melekat dan menjadi beban manusia mencapai kebahagiaan sesungguhnya. Ketika kotoran itu digugurkan melalui proses sakit maka manusia itu sebenarnya sedang disayangi dan dikasihi Tuhannya.
Dengan jiwa bersyukur dan bahagia ini, HB sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit yang wajahnya kusam, cemberut, termenung, dan pesimistis. HB malah berwajah bersih, ceria, banyak bersenda gurau, dan optimistis.
Dia tetap semangat menjalani kehidupannya dengan cara membantu atau menolong orang lain yang datang kepadanya untuk meminta bantuannya. Dia dengan cekatan membuat memo atau surat rekomendasi untuk orang-orang yang datang kepadanya. Bahkan dia langsung turun ke lapangan bila dirasa sangat mendesak.
“Pak Harianto luar biasa semangatnya di tengah-tengah keterbatasan fisiknya. Dia seperti orang yang sehat,” ujar seorang rekan HB.
Banyak rekan HB yang meyakini HB tidak seperti orang sakit. Stamina HB yang tetap kuat ini, pasti ada campur tangan Tuhan yang memberinya kekuatan untuk selalu beraktivitas yang luar biasa tingginya, pagi sampai malam (pukul 22.00 WIB).
Dalam kondisi demikian, HB semakin banyak menjalani hidup sehat. Berbagai makanan dan minuman yang secara klinis dan agama dilarang, sudah dia tinggalkan 100%. HB juga lebih mudah mengendalikan emosinya meskipun dalam situasi yang tidak mengenakkan.“Bapak Harianto sudah luar biasa sabar sekarang ini,” ujar Pak Tris, mantan ajudannya.
Dengan melihat cara HB menjalani hidup yang demikian ini, ada sebuah pesan yang bisa ditarik benang merahnya. Bahwa setiap takdir, khususnya berupa cobaan lapar, susah, dan sakit, adalah proses pematangan diri dan terkikisnya dosa menuju bahagia yang nyata.
Jadi, jalani saja segalanya dengan bersyukur agar Tuhan tetap mengasihi dan menyayangi.
Krista Riyanto
***
Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [42]: Anak Metropolitannya Blitar yang Melegenda di Ibu Kota
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews