Monumen Habibie-Ainun di Parepare

BJ Habibie sempat kecewa ketika menemukan rumah tempat kelahirannya di Pare-Pare ini sudah direhab.

Kamis, 12 September 2019 | 13:13 WIB
0
695
Monumen Habibie-Ainun di Parepare
Pernikahan BJ Habibie-Ainun (Foto: Genpi.co)

Selama Jalan Pak Habibie...

Suatu hari di bulan Oktober 2016 silam, saya bersama seorang teman, Kang Arul -- Doktor Cyber Media dari Universitas Gajah Mada Jogyakarta -- mampir bermalam di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sekitar 150 kilometer dari Kota Makassar. Kami sempat ditemani Pangerang P. Muda, cerpenis yang juga guru di kota ini.

Kami menginap di sebuah hotel, melepas lelah setelah seminggu mengisi acara pelatihan "pemanfaatan media sosial untuk isu bencana" di Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, dan Kota Barru. Acara ini difasilitasi oleh ormas NU (Nahdlatul Ulama) dan BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana) Daerah.

Sebelum pulang ke Makassar dan balik ke Jakarta, kami mendapatkan cerita sekitar Habibie dan Ainun, di kota kelahiran beliau.

Cerita tersebut sengaja kami hadirkan kembali di sini, tiada lain, sebagai rasa kagum sekaligus rasa haru akan kepergian beliau.

Waktu mampir di Pare-Pare itulah, sempat saya goreskan cerita ini, dan lalu muncul di laman Facebook dan Istagram saya. Begini kisahnya :

Jalan-jalan ke Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan, tidak lengkap rasanya jika tidak mampir di kampung Baharuddin Jusuf Habibie, mantan Presiden RI ke-3.

Daerah ini cukup bersejarah, itu sebabnya kunjungan ini semakin kurang lengkap jika sengaja melewatkan begitu saja tanpa mampir di "Monumen Cinta Abadi: Habibie - Ainun" di pojok Lapangan Makkasau. Seolah menyambut siapa saja yang masuk ke Kota Pare-Pare.

Monumen ini berdiri dan diresmikan awal tahun 2016. Konon, untuk mengenang perjalanan cinta abadi ibu negara Hasri Ainun, dengan pria jenius BJ Habibie, putera terbaik Indonesia yang lahir di Pare-Pare, di mana monumen ini berdiri.

Foto : Detikcom/Nur Terbit

Selain dituangkan dalam buku biografi, perjalanan cinta tersebut juga sudah diangkat ke layar lebar berupa film bioskop berjudul "Habibie - Ainun". Hasilnya luar biasa. Bukunya jadi "best seller" dan filmnya juga "box office". 

Kesuksesan buku dan film bioskop tersebut lalu disusul film squel berikutnya berjudul "Rudi Habibie" yang tak kalah meledaknya. Kisah cinta Habibie dengan gadis Polandia sewaktu "Rudi" masih kuliah dan tinggal di Jerman.

Eh, ini satu bukti loh, bahwa orang jenius itu tidak hanya tahunya belajar "mulu", dia juga punya rasa cinta, bisa jatuh cinta. 

Pemuda Habibie juga manusia.. (koq nulisnya ikut baper -- bawa perasaan, sih ya ? hehehe..)

Kembali ke soal masa kecil "Rudi" di Pare-Pare, seorang teman saya yang penulis, blogger dan guru PNS ngasih bocoran bahwa BJ Habibie sempat kecewa ketika menemukan rumah tempat kelahirannya di Pare-Pare ini sudah direhab. 

"Habibie maunya rumah orang tuanya yang penuh kenangan itu, dipertahankan keasliannya".

Begitulah cerita tercecer yang dapatkan dari Kota Pare-Pare, Sulsel, Oktober 2016

Salam...

Nur Terbit

***

Keterangan: Tulisan ini juga dimuat Kompasiana