Karena dianggap sukses mengajak masyarakat bangkit dari akibat terdampak pandemi Covid-19, Kapolri menghadiahi kesempatan emas itu.
Di Indonesia, dipanggil (oleh) Tuhan, itu bukan sesuatu yang ringan, meski tidak mengetahui. Bayangkan, bagaimana kalau orang meninggal bisa merasakan? Yang takziah bisa kocar-kacir.
Sementara itu, masih di Indonesia pula, dipanggil Polisi, itu juga sebuah persoalan. Salah apa? Bakal ruwet nih persoalan! Apalagi dipanggil oleh Kapolri, kepalanya Polisi seluruh Indonesia Raya. Pasti lebih gawat lagi persoalannya.
Tapi tidak bagi Mas Bhabin, yang ternyata dipanggil oleh Kapolri untuk mengikuti Sekolah Perwira di Kepolisian. Begitulah nasib Bhabinkamtibmas Aipda Suranto SPd., yang karena dianggap sukses mengajak masyarakat bangkit dari akibat terdampak pandemi Covid-19, Kapolri menghadiahi kesempatan emas itu.
Sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Aipda Suranto mengajak anak-anak muda yang terdampak jadi pengangguran, juga para petani kopi di wilayah Kelurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, mampu mengubah nilai ekonomi tanaman kopi. Yang semula hampir tak ada artinya, menjadi tumpuan harapan.
@sunardianwirodono
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews