Oleh : Stefanus Toni a.k.a. Tante Paku
Sepasang sepatu kotor kau ributin
Kalau yang kotor cuma sebelah bolehlah kau nyinyirin
Mana ada sepatu kotor dipamerkan?
Yang benar pikiran kotormu yang dipamerkan
Rakyat sudah pengap telinganya
Bukan karena asap tapi mulutmu yang bersuara
Bikin sesak karena hanya bikin bising semata
Tiada kerja nyata untuk bangsa
Yang bisa diingat rakyat semesta
Untung mulutmu tidak sepasang
Bila mulutmu sepasang
Pasti pas disumpal sepatu sepasang
Wakil rakyat siapa dia?
Prestasinya hanya tambah gendut
Persis buntelan kentut
Pipinya makin tambun
Membuatnya makin culun
Wakil rakyat yang gagal bekerja
Untuk menutupinya harus banyak bicara
Di matanya semua salah
Seharusnya dia yang berbenah
Rakyat hanya bisa mengingatnya
Kalau ada wakil rakyat yang tiada guna
Selain bicara dengan sepasang mulutnya
Eh..........
21 September 2019
Catatan Newsroom PepNews: Adapaun puisi Fadli Zon sebagai sindirian terhadap Presiden Joko Widodo sebagai berikut;
Sajak Sepatu Kotor
Sepasang sepatu
penuh tanah, debu dan kotoran
kau pamerkandi tengah kebakaran
ketika orang-orang tersiksa pengap
udara sesak bau menyengat
rakyat makin sekarat
melahap asap
sepasang sepatu kotor
monumen kerja rezim teledor
di tengah api terus menari
menggiringi citra publikasi
seperti biasa
kau berjalan sendirian
mungkin mencari solusi persoalan
tapi masalah terus berbuah
seperti biasa
kau berpose yang sama
diikuti puluhan kamera
siap menangkap adegan sandiwara
sepasang sepatu kotor
adalah jawaban
dari kebakaran hutan
api gagal kau padamkanb
teror kabut asap terus mencekam
Fadli Zon, 19 Sep 2019
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews