Wacana tentang “Indonesia gelap” digaungkan oleh sejumlah pihak yang menebar pesimisme dan kekhawatiran akan masa depan bangsa. Namun, para tokoh nasional menilai narasi tersebut tidak berdasar dan cenderung digerakkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyerukan persatuan dan optimisme demi kemajuan Indonesia.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa narasi pesimistik tentang “Indonesia gelap” adalah ilusi yang bisa mengganggu stabilitas nasional jika dibiarkan berkembang. Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam menjaga arah pembangunan nasional.
“Kita harus sama-sama bertekad bahwa apapun yang mengancam kelangsungan ekonomi, kelangsungan kehidupan negara kita, itu buruh, pekerja, pemerintah harus bersama-sama bersatu menghadapinya supaya Indonesia menjadi terang,” ujar Dasco.
Menurutnya, Indonesia saat ini sedang dalam jalur yang positif, dengan pertumbuhan ekonomi yang terus terjaga, pembangunan infrastruktur yang merata, serta kebijakan sosial yang berpihak kepada rakyat. Oleh karena itu, ia menyebut narasi “gelap” sebagai propaganda yang tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama, Dr. KH Romo R. Muhammad Syafii, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga semangat kebangsaan dan memperkuat keutuhan bangsa. Ia menyampaikan bahwa kaum muda seharusnya tidak terpengaruh oleh narasi-narasi negatif, namun justru tampil sebagai garda terdepan pemersatu bangsa.
“Generasi muda harus menjadi kekuatan pemersatu yang menjaga arah perjuangan bangsa demi keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan sejati,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dibangun atas semangat perjuangan kolektif dan nilai-nilai luhur Pancasila.
Oleh karena itu, menjaga persatuan dan semangat gotong royong adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan, termasuk provokasi dari kelompok yang mencoba memecah belah.
Di sisi lain, dari unsur keamanan nasional, Direktur Ekonomi Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigjen Pol. Ratno Kuncoro, menyatakan bahwa pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan. Namun ia menegaskan bahwa kritik tersebut harus bertujuan membangun, bukan memecah belah.
“Pemerintah siap menampung semua kritik dan masukan yang membangun, karena merupakan booster untuk mengakselerasi hal baik dan positif, untuk menyelesaikan permasalahan dan percepatan program sesuai arahan Bapak Presiden,” kata Ratno.
Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat terbuka terhadap aspirasi rakyat, namun mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam provokasi atau upaya adu domba yang bisa mengganggu stabilitas nasional.
Para tokoh tersebut sepakat bahwa narasi “Indonesia gelap” adalah bentuk manipulasi persepsi yang tidak merepresentasikan fakta. Indonesia saat ini justru berada pada jalur transformasi yang kuat menuju kemajuan, dan semua pihak harus menjaga semangat positif ini agar pembangunan dapat berlanjut tanpa hambatan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews