Diharapkan masyarakat dan Warganet dapat membangun nilai persatuan di sosial media dengan membuat postingan positif dan edukatif guna suksesnya pembangunan Nasional.
Sebagai wujud menguatkan kesadaran warganet dalam memperkokoh persatuan dan mewujudkan kemajuan bangsa, Gerakan Literasi Terbit (GESIT) mendeklarasikan gerakan posting konten positif dan lawan hoax serta tangkal radikalisme di Sosmed dalam acara diskusi di Ballroom Mega Menteng, Jl. RP Soeroso, Cikini, Jakarta Pusat pada Senin siang (29/7/2019) .
Berbagai kegiatan literasi yang dilaksanakan oleh GESIT ditujukan untuk mengajak warganet dan seluruh anak bangsa agar merajut persatuan dan ikut berkontribusi memajukan bangsa dengan berbagai hal positip. Kegiatan yang dihadiri sejumlah kalangan pegiat media sosial diantaranya blogger, vloger, youtuber, dan content creator , serta berbagai eksponen lainnya , menghadirkan narasumber yaitu, Hafyz Marshal (Pimred Media Kata Indonesia yang juga Kordinator Nasional GESIT), Mochamad Guntur Romli (Influencer Sosmed), dan Zuhairi Misrawi (Anggota DPR RI yang juga Ketua Baitul Muslimin PDIP).
Dalam pernyataaya Kordnas GESIT, Hafyz Marshal mengatakan bahwa gerakan deklarasi ini sebagai sarana edukasi dan persuasi warganet meningkatkan dan memproduksi konten positif di lini media sosial sebagai wujud partisipasi dan kontribusi mensukseskan pembangunan dan kepemimpinan nasional 5 tahun mendatang melalui upaya lawan dan tangkal hoax serta radikalisme di Medsos dalam rangka mengukuhkan persatuan Indonesia dan kemajuan bangsa.
"Pemilu Sudah Selesai, Saatnya Bersatu Membangun Negeri. Mari Bersama Melawan Hoax dan Provokasi Yang Memecah Belah Persatuan Indonesia seperti propaganda radikalisme.di.Medos " kata Hafyz.
Senada dengan Hafyz, Influencer Sosial Media Mochamad Guntur Romli mengatakan saat ini masyarakat dibuat bingung dan resah pasca Pemilu 2019 dengan isu yang disebar di media sosial seperti isu SARA dan Radikalisme yang dapat menganggu kondusifitas jagad media publik dan rasa persaudaraan anak bangsa.
"Warganet harus bisa menangkal Paham Radikalisme Dengan Mempromosikan Keberagaman dan Keunggulan Bangsa di Media Sosial Demi Kemajuan Bangsa. Banyak keunggulan adi luhung bangsa ini yang bisa di eksplore oleh Warganet di Medsos yang dapat menumbuhkan optimisme ", ujar Guntur Romli.
Hal serupa juga disebutkan oleh Anggota DPR RI F-PDIP yang hadir sebagai narasumber mengajak warganet harus membangun opini positif yang menumbuhkan optimisme.
“Mari kita rawat persatuan Indonesia Dengan Berdemokrasi Secara Kontruktif Melalui Narasi Yang Menumbuhkan Optimisme Bangsa" ujar Zuhairi Misrawi.
Zuhairi juga menambahkan bahwa masyarakat juga harus mendukung dan berkontribusi dalam mensukseskan pembangunan dan kepemimpinan nasional 5 tahun mendatang, karena sosial media memiliki peran yang krusial guna melakukan berbagai langkah persuasif secara masif dalam mengedukasi serta meliterasi berbagai kalangan masyarakat dalam menangkal konten konten negatif yang berbasis hoax dan penyebaran radikalisme yang mendistorsi semua upaya anak bangsa memajukan bangsanya.
Setelah diskusi dilakukan, Warganet pun bersama-sama mendeklarasikan gerakan posting konten positif. Adapun isi poin deklarasi diantaranya:
Pertama, siap menjaga Persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 serta merawat Kebhinekaan Bangsa Indonesia untuk Persatuan dan Kemajuan Bangsa.
Kedua, tidak akan menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian atas dasar SARA maupun informasi provokatif serta menolak radikalisme di media sosial dengan memproduksi konten-konten Positip yang menumbuhkan optimisme untuk persatuan dan kemajuan Bangsa.
Ketiga, Siap bergotong royong mengawal demokrasi yang kontruktif diruang media publik demi suksesnya pembangunan dan kepemimpnan nasional 5 tahun kedepan Untuk persatuan dan kemajuan bangsa.
Dengan berlangsungnya diskusi ini diharapkan masyarakat dan Warganet dapat membangun nilai-nilai persatuan di sosial media dengan membuat postingan yang positif dan edukatif guna suksesnya pembangunan Nasional 5 tahun kedepan .
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews