*Denpasar,-* Kebudayaan Bali membutuhkan air, sehingga agama Hindu yang mendasarinya sering disebut “Agama Tirta (air).” Demikian disampaikan Ketua Forum Alumni KMHDI Bali I Ketut Sae Tanju, SE., MM, karena itu pihaknya sangat mendukung saat Bali menjadi lokasi diselenggarakannya World Water Forum (WWF) dan Indonesia sebagai tuan rumah diharapkan bisa sukses mengembang tanggung jawab kegiatan internasional ini.
WWF akan berlangsung 18-25 Mei 2024 dengan mengusung tema “Air Untuk Kesejahteraan Bersama”.
Kata pengusaha pariwisata, yang juga mengandalkan air danau sebagai daya tarik propertinya, pertemuan terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia di Bali, menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Bali.
Karena selain memberi dampak positif bagi pariwisata, masyarakat Bali juga bisa belajar bersama tentang air dan pengeloannya, “Artinya ada dampak langsung dan dampak tidak langsung. Terutama di sektor pariwisata, seperti sektor industri pengolahan makanan dan minuman, perdagangan, transportasi udara, laut dan darat, perhotelan, serta jasa lain," ungkap I Ketut Sae Tanju
Selain itu, dampak positif lainnya dari event internasional itu adalah Indonesia tentunya berpotensi menerima sejumlah komitmen investasi dan hibah, terutama pada sektor yang di bahas dalam event internasional tersebut. “Kami yakin Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah senantiasa siap memberikan yang terbaik agar para delegasi mendapatkan pengalaman pariwisata yang berkesan, berkualitas, dan juga berkelanjutan demi meningkatnya pariwisata yang berkunjung ke Bali.” Ujarnya.
Namun yang perlu diingat bahwa air harus kita jaga dengan cara tidak membuang sampah di sungai atau saluran air, melakukan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air serta menggunakan air sesuai kebutuhan.
Dalam kegiatan World Water Forum 3 hal tersebut wajib sekiranya diberikan contoh atau dipraktikkan oleh penyelenggara dan para delegasi untuk menunjukkan langkah konkrit bagaimana cara menjaga air yang kita butuhkan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews