STM Saring

Jjika kita tidak tahu apa-apa, lebih baik diam. Pantau meski perasaan kita dipermainkan oleh aneka informasi simpang siur itu.

Selasa, 1 Oktober 2019 | 19:54 WIB
0
264
STM Saring
Demo pelajar (Foto: Alinea.id)

Kengkawan, di saat situasi chaos gara-gara demo, justru kita harus makin waspada sharing aneka informasi di media sosial. Kelihatannya valid namun sebenarnya itu semua bagian dari racun diinformasi yang disebarkan buzzer para oligarkis. Kita dibuat kacau untuk menganalisa kejadian sebenarnya.

Contohnya adalah viralnya WAG anak STM yang dibohongi oleh para koordinatornya.

Coba teliti sebentarrrr saja. Lihat nomor selular mereka.

Adakah anak STM yang demo itu terbang langsung dari Arkansas dan Kentucky? Lihat nomor yang ada di screenshoot itu.

Juga lihat kepala nomor seluler mereka. Ada yang pra bayar. Dalam WA itu rata-rata nomor kepalanya biasa dipakai orang kantoran. Bukan nomor pelajar yang bisanya cuma isi pulsa gocengan atau paling tinggi 20ribuan.

Kemudian juga diksi atau bahasa yang dipakai. Jauh dari bahasa alay disingkat-singkat punya anak milenial yang juga jarang pakai kata "pula" Mereka lebih suka pakai kata "lagi atau lagee".

Think again..

Apa yang terjadi di balik semua itu?

Buzzer oligarkis ( bukan buzzer pemerintah) sedang bermain agar kita tergiring dalam opini mereka bentuk supaya tujuan mereka mulus semua.

Akhirul kalam, jika kita tidak tahu apa-apa, lebih baik diam. Pantau meski perasaan kita dipermainkan oleh aneka informasi simpang siur itu. Jangan gatal tangan kita untuk menshare dan posting sesuatu yang sebenarnya kita tidak tahu.

Diam adalah cara bagus agar kita tidak menari di genderang orang.

Agar kita tidak budak gratisan para pihak berkepentingan..

Sekian...

***