Kegagalan Eks Tim Mawar

Kerusuhan di setting tidak dalam format ops clandestine intelijen yang standard. Kalau opsgal cipta kondisi direncanakan dengan benar, maka tidak ada kompromi para support agent.

Minggu, 9 Juni 2019 | 23:30 WIB
0
3892
Kegagalan Eks Tim Mawar
Cover majalah Tempo

Hari Sabtu, 8 Juni 2019,  Majalah Tempo menurunkan artikel yang menggelitik tentang dalang kerusuhan tanggal 21 dan 22 Mei 2019 lalu di Jakarta Pusat. Tercatat ada 442 perusuh yang ditangkap polisi dari perkiraan 500 pengacau bayaran yang dimainkan.

Nah, Tempo menurunkan hasil investigasinya, menyebut ada bau mawar pada kerusuhan tersebut. Tim Mawar adalah tim internal Kopassus tercatat terlibat dalam penculikan aktivis tahun 1998.

Menurut Tempo, mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid ditengarai berada di belakang aksi demonstrasi di sekitar Bawaslu di Thamrin pada 21-22 Mei 2019 yang berujung rusuh. Fauka adalah anak buah Prabowo Subianto di Kopassus. Ia juga ex anggota Tim Mawar yang terlibat penculikan aktivis 1998.

Setelah penulis pelajari dan kordinasi dengan senior mantan Pasukan elit tersebut, terlihat bahwa kerusuhan di setting tidak dalam format ops clandestine intelijen yang standard.

Kalau opsgal cipta kondisi direncanakan dengan benar, maka tidak ada kompromi para support agent dan bahkan handler (Fauka?) yang gagal, sudah dihabisi.

Teori cut out ini untuk mengamankan upaya penjejakan counter intelligence agar tidak mencapai principle agent. Ini prinsip ops clandestine.

Terlihat perencanaan terbaca agak kasar, karena Fauka latar belakangnya sebagai Parako, ops Komando Tempur. Kini yang menjadi masalah yang kurang diperhatikan, disayangkan, sedikit banyak ini menyangkut citra Kopassus sebagai pasukan elit kebanggaan kita bersama.

Perlu diketahui bahwa intelijen negara lain terus memonitor keterkaitan para relawan ex militer di kubu 02, khususnya yang ex Passus, untuk melihat realitas kemampuan. Jadi ulah kerusuhan itu bukan bagian dari Tim Mawar, tapi ulah perorangan yang kebetulan ex Tim Mawar... Ini bukan bagian ops intel, tapi sekedar asal terciptanya rusuh saja dengan nemainkan preman-preman pasar yang tidak terlatih. Karena itu, mereka relatif mudah dihabisi.

Sebenarnya,tanggal 13 Mei 2019, sebelum kerusuhan penulis sudah memberikan signal dengan gambar mawar seperti ini. Juga penulis menyarankan begini.

***