Partai-partai politik lebih awal dalam berkoalisi dan menentukan pasangan capres-cawapres, dibanding periode sebelumnya.
Setelah Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024, suhu politik mulai menghangat.
Partai-partai mulai merapatkan barisan dan mencari formasi koalisi.
Anies Baswedan setelah ditetapkan oleh partai Nasdem sebagai capres 2024, langsung silaturahmi politik kepada Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, yang juga sebagai tersangka Ketum Partai Demokrat.
Bahkan, kemungkinan besar AHY akan menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Rupanya efek Anies Baswedan sebagai capres memicu partai lain juga akan segera mendeklarasikan capres dan cawapresnya.
Dalam waktu dekat, partai Gerindra dan PKB akan mendeklarasikan pasangan capres-cawapres. Dan kemungkinan besar, Prabowo Subianto sebagai capres dan Cak Imin sebagai cawapres.
Dan presiden Jokowi sebagai kader PDI-P, juga bertemu dengan Ketum PDI-P yaitu Megawati Soekarnoputri di Batutulis Bogor selama dua jam.
Tentu membahas capres yang akan diusung oleh PDIP. Apalagi tempat pertemuan di Batutulis Bogor. Dari dulu, Ketum PDI-P - ketika akan memutuskan capres, diputuskan di Batutulis Bogor.
Sepertinya dalam waktu dekat, Ketum PDI-P juga akan menentukan dan mengumumkan capresnya.
Artinya partai-partai politik lebih awal dalam berkoalisi dan menentukan pasangan capres-cawapres, dibanding periode sebelumnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews