PDIP Salah Minum Obat

PDIP jangan salah hitung, pemilih 2024 adalah kaum milenial yang jumlahnya di atas 60%, mereka tak punya ikatan emosional dengan sejarah partai bahkan ketokohan kecuali yang sekarang mereka lihat bekerja.

Minggu, 15 Agustus 2021 | 07:53 WIB
0
202
PDIP Salah Minum Obat
Baliho Puan Maharani (Foto: Genpi.co)

Di tengah ramainya Billboard Puan dan sederet nama lainnya. Keluar pula hasil survey Charta Politika yang menempatkan nama Puan jauh dibawah Ganjar.

Dari simulasi nama capres yang paling mungkin, 3 nama teratas adalah Ganjar, Anies dan Prabowo. Yang lainnya jauh di bawah, bahkan Puan hanya dapat 1,4% unda-undi dengan AHY.

Walau hasil survey hanya memakai sumber 1.200 responden dan belum tentu benar, tapi minimal bisa untuk dasar evaluasi.

Pengalaman saat Megawati ditindas Soeharto di sana pula empati rakyat kepada Megawati begitu tinggi dan PDI Soerjadi binaan orba tumbang.

Pengalaman orang terzholimi sukses berikutnya adalah SBY, sang jendral kekanak-kanakan kata TK melambungkan nama SBY dan menang capres.

Kamarin Ganjar baru saja di-"pacul", begitu buasnya Bambang Pacul menghantam Ganjar sampai menyebut tak tau Budi karena jadi Gubernur juga atas dananya Puan. Dan Puan menimpali bahwa Ganjar pejabat yang banyak main di sosmed.

Sebagai orang separtai statement itu jauh dari bijak, dan malah kesannya mentang-mentang.

Orang melihat bahwa Ganjar jadi korban kemarahan sepihak. Kalau masyarakat mengharap Ganjar bisa jadi pengganti Jokowi, itukan reaksi pasar, bukan maunya Ganjar yang belum pernah bicara dia mau jadi capres.

Langkah ketergesaan Pacul dan Puan jadi bumerang. Apalagi tak lama kemudian Billboard Puan bertebaran di mana-mana bersama yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa Puan takut dengan Ganjar dan main kasar. Dan hasil survey-nya ternyata angkanya tetap moncer ke Ganjar.

Kalau ini dijadikan test case maka PDIP harus rasional, atau malah emosional dan makin menzholimi Ganjar. Kalau itu dilakukan ini akan jadi angin segar buat partai lain. Selain Puan yang terkapar PDIP sebagai partai bisa kelar.

PDIP jangan salah hitung, konon pemilih 2024 adalah kaum milenial yang jumlahnya di atas 60%, mereka tak punya ikatan emosional dengan sejarah partai bahkan mungkin ketokohan figur kecuali yang sekarang mereka lihat bekerja.

Mereka sangat rasional.

Jadi main cantik aja jangan terlalu genit nanti bisa sakit.

Kalau kami buzzer NKRI gimana kata Jokowi aja..

***