Jangan Tanya Prestasi Jokowi pada Rocky Gerung!

Selasa, 29 Januari 2019 | 21:29 WIB
4
4736
Jangan Tanya Prestasi Jokowi pada Rocky Gerung!
Rocky Gerung (Foto: Detik.com)

Orang yang menggunakan akal Sehat sependek pengetahuan saya adalah orang yang berpikir Objektif berdasarkan standar kebenaran secara umum, yang berlaku dimasyarakat, dan hanya berpihak pada kebenaran, bukan kepada yang bayar.

Lah kalau Rocky Gerung dianggap sebagai orang yang Paling berakal Sehat, dan dinobatkan oleh pendukung dan fans beratnya, sebagai Bapak Akal Sehat, perlu dipertanyakan akal Sehat seperti apa yang digunakan. Pikiran Rocky saja tidak Objektif dalam menilai prestasi Jokowi. Memang sih itu Hak dia, tapi tidak bisa dijadikan rujukan sebuah kebenaran.

Untuk rujukan sentimen negatif okelah, tapi kalau pernyataannya tentang Jokowi itu semata-mata membela yang bayar. Seorang BJ Habibie yang diakui integritas dan kapasitasnya menilai kinerja dan prestasi Jokowi secara positif, kalau itu dijadikan ukuran kebenaran, jelas pandangan Habibie lebih Objektif daripada Rocky Gerung.

Jadi kalau ada yang nanya prestasi Jokowi ke Rocky Gerung, jelas salah alamat, karena Rocky Gerung bukanlah tempatnya bertanya tentang kebenaran, tanyalah ke Rocky bagamana melecehkan sesorang dengan cara yang retoris, pastinya dia sangat piawai.

Rocky Gerung hanyalah boneka mainan kubu Prabowo-Sandi, yang sengaja dimunculkan untuk memainkan retorika yang nylekit, sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang filosof (katanya). Lebih dari itu ya dia bukan siapa-siapa, politisi juga bukan, kebetulan aja dia dikatrol oleh Partai Politik.

Lihat saja tiba-tiba dia bisa muncul ditengah kerumunan massa, yang biasanya menolak Kafir menginjak tempt ibadah. Pemakluman seperti itu dikarenakan dia ada di tengah-tengah kelompok yang memang selalu mempersoalkan Agama, coba saja kalau dia produk kubu Jokowi, bisa jadi dia dinyinyirin sampai mati.

Akal Sehat itu terpancar dari prilaku dan perbuatan, di mana penggunaan nalar dan logikanya memang diperuntukkan menimbang sebuah kebenaran. Kalau akal Sehat masih digunakan tergantung siapa yang bayar, perlu dipertanyakan akal sehatnya, apakah benar-benar sehat akalnya.

***