Wow... rame banget ya mak acara debat pilpres kemarin malam itu (17/01/2019), yah kita pasti akan bela Capres masing-masing. Yakin deh enggak akan ada emak-emak yang mau nuker pilihannya hanya karena nonton debat hehe dan emak yang masih galau terus aja gitu galau hehe.
Menarik malam itu aku nobar bareng suami, pengennya sih bisa langsung nobar buat nyorakin , oops hehe. Aku harus jujur dalam memberikan opini, semalam ketika memutuskan menonton debat capres maka hal yang ingin aku saksikan adalah Pak Kyai Ma'ruf Amin.
Jelas dong aku penasaran sama cawapres satu ini, wong selama ini kan beliau adalah Kyai, yang kalau ngomong pasti jamaahnya diem eh semalam beliau akan debat, ehm bisa gak ya?
Ternyata sesi pembahasan tentang Terorisme berhasil membuat pak Ma'ruf bicara agak banyak dan sebagai emak-emak aku salut di usia beliau yang sudah 70-an ternyata suaranya masih OK dan staminanya enggak kalah dengan Sandi Cawapres sebelah.
Kalau Sandi bisa tampil prima dan percaya diri aku mah sudah enggak mikirin. Dan menurutku diamnya pak Ma'ruf juga sudah merupakan hasil kesepakatan dari TKN (Tim Kemenangan Nasional) jadi bukan karena beliau tak menguasai panggung. Coba deh nanti kita lihat di Debat kedua, aku yakin pak Ma'ruf sudah bisa dapetin feel suasana debat.
Ratna Sarumpaet di Mata Jokowi
Paling menarik dari debat semalam adalah keriuhan yang disebabkan oleh pak Jokowi hehe, bagaimana enggak? selama ini beliau enggak mau nanggapi tentang hoax pemukulan Ratna Sarumpaet eh tapi semalam malah beliau menyebut nama Ratna Sarumpaet dengan lantang hahaha, sumpah aku bagian ini ngakak so hard ges hahah untung saja aku menonton debat di rumah hehe. Apa sih yang membuat pak Jokowi sampai menyebut nama Ratna Sarumpaet di forum debat?
Ternyata itu adalah sebuah tanggapan atas pertanyaan pak Prabowo, yaela jadi bumerang to? Pak Prabowo menanyakan eh tepatnya curhat sih, "Pak Jokowi tolong dong jangan pilih-pilih kalau mau kasih hukuman, masak di era Bapak kalau kepala desa belain saya langsung di laporin, giliran kepala daerah lain support bapak enggak di proses?" begitu kiranya curhat Pak Prabowo semalam.
Di luar dugaan pak Jokowi ngejawabnya santai kek adek abang gitu ges hehe "Pak Prabowo jangan menuduh gitu ah", laporkan saja karena negara kita negara hukum jangan grasa grusu seperti kemarin jurkam Bapak yang mengaku digebuk orang sampae bonyok, bukannya mengadu ke polisi malah Bapak dan teman-teman Bapak bikin konfrensi pers, ternyata Ratna Sarumpaet Operasi Plastik!!
Hahaha sontak semua ketawa loh, bukan hanya kubu paslon 01 bahkan Prabowo Sandi senyum-senyum tipis dengerinnya, karena emang kocak sih ya satu geng kena bokis sama emak-emak halu hehe.
Ehm, enggak sabar menantikan debat keduanya semoga kasus Ratna Sarumpaet enggak dijadikan contoh soal lagi hehe. Apalagi akan ada perang ideoligis antara Jokowi itu yang Kader PDIP melawan paslon dari Gerindra.
Tabik!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews