Jakarta - Pakar Ekonomi Universitas Indonesia, Teguh Dartanto menyebut kondisi ekonomi nasional cukup aman dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal ini tak lepas dari beragam strategi jitu Menkeu Sri Mulyani dalam menyikapi ketidakpastian global.
“Asian finansial krisis tahun 1998 merubah arsitektur perbankan Indonesia, sehingga jauh lebih pruden dalam mengelola resiko” terangnya dalam sebuah diskusi di stasiun televisi, Sabtu (18/3)
Teguh juga mengatakan koordinasi lintas sektor keuangan seperti Kemenkeu, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) saat ini sudah cukup baik, sehingga diyakini mampu menghadapi efek akibat gejolak ekonomi global .
“Domino effect itu pasti ada, namun tidak sebesar yang kita khawatirkan. Dengan koordinasi yang cukup intens dari empat otoritas tadi, juga pengalaman krisis dan pandemi, kita bisa memitigasi kekhawatiran tadi” Imbuhnya
Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tersebut juga mengapresiasi imbauan dari Presiden Jokowi yang telah memberikan peringatan agar Indonesia terus waspada meskipun Indonesia relatif tidak terdampak.
“Menkeu dengan data dan analisisnya juga menunjukkan Indonesia aman” pangkas Teguh.
Di tempat yang sama , Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia, Muhammad Edhie Purnawan mengatakan perekonomian global diharapkan dapat lebih baik meskipun terdapat beberapa gejolak pada perbankan di Amerika beberapa hari terakhir ini.
“Jika kita melihat inflasi dan harga komoditas, ada penurunan inflasi karena Amerika salah satunya melakukan kebijakan moneter ketat. Sehingga yang terjadi di global dan yang harus menjadi perhatian bersama” ujar dia.
Terkait dengan perekonomian nasional, Edhie menilai bahwa Bank Indonesia masih relatif aman karena keterkaitan antara kebangkrutan tiga bank di Amerika dengan Indonesia tidak tinggi.
“Bank-bank di Indonesia tidak perlu khawatir akan hal itu” tambahnya.
Edhie mengingatkan dari adanya gejolak dunia tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perusahaan-perusahaan di sektor start up. Hal ini lantaran banyak perusahaan rintisan terhubung dengan bank-bank besar di Eropa dan Amerika.
Tak lupa, dirinya mengajak kepada masyarakat agar percaya dengan pernyataan Menkeu Sri Mulyani bahwa tidak akan terjadi dampak yang relatif besar dengan kejadian di bank-bank Amerika.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews