Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakilnya KH Ma’ruf Amin diapresiasi oleh banyak pihak. Selain mampu menanggulangi pandemi Covid-19 secara maksimal, Jokowi-Ma’ruf juga terus melanjutkan berbagai pembangunan nasional yang berorientasi pada kemajuan Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Jika masyarakat ditanya, siapakah presiden favorit sejak era orde lama hingga saat ini? Jawabannya pasti Presiden Jokowi. Beliau adalah satu-satunya presiden yang paling dicintai rakyat, karena memang selalu merakyat dan mendengarkan keluh-kesah rakyatnya. Saking cintanya, ketika beliau datang ke pemukiman warga, langsung diserbu dan diminta untuk berfoto bersama.
Pemerintahan Presiden Jokowi beserta wakilnnya KH Ma’ruf Amin memang dianggap berhasil karena meraih berbagai prestasi. Apresisi pun diberikan kepada pemerintah. Mardani H Maming, Ketua BPP HIPMI meyatakan bahwa ada kemajuan peningkatan dalam indeks kemudahan berusaha dalam pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memajukan perekonomian dan investasi.
Pemerintah memang mengambil keputusan besar ketika meresmikan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Publik memang agak kaget dengan UU ini karena baru kali ini ada peraturan yang langsung mengubah hampir berbagai sektor di Indonesia. Namun akhirnya mereka mengerti, karena UU ini juga membuat progress positifdi bidang ekonomi dan investasi.
Ketika ada UU Cipta Kerja maka investasi dipermudah, sehingga membuat banyak penanam modal asing untuk masuk ke Indonesia. Mereka tertarik karena tidak lagi direpotkan akan birokrasi yang melelahkan. Saat banyak investor maka otomatis banyak proyek dan pabrik baru, sehingga butuh karyawan dan otomatis juga mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Apresiasi juga patut diberikan karena pemerintah terbukti memajukan finansial di Indonesia. Ketika banyak proyek dan banyak yang jadi karyawan maka otomatis daya beli masyarakat naik dan menggerakkan lagi roda perekonomian di negeri kita. Terbukti UU ciptaker menciptakan efek domino yang positif. Semua jadi terungkit berkat UU sapujagat ini.
Perekonomian memang sedang dinaikkan lagi karena di masa pandemi sempat agak oleng. Untuk memperkuat finansial negara maka dibuatlah stimulasi-stimulasi, termasuk UU Ciptaker.
Beberapa kalimat dalam UU itu terbukti dahsyat dan menjadi obat dari masa suram.
Wusabek Wantik, Sekretaris Umum Barisan Merah Putih Papua juga mengapresiasi pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin. Dalam 2 tahun ini, masyarakat Papua benar-benar merasakan efek dari pembangunan, dan kemajuan ini berkat perhatian dari pemerintah pusat. Dalam artian, saat ini pemerintah sudah bertindak adil dengan memajukan daerah yang jauh sekalipun seperti Papua.
Pemerataan pembangunan memang menjadi fokus pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Pasalnya, sejak masa orde lama, modernisasi di Indonesia kurang merata. Namun sejak tahun 2019 pembangunan terus digenjot, sehingga dari Sabang sampai Merauke mendapatkan keadilan untuk memiliki infrastruktur yang sama dan kokoh. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mempraktikkan pancasila.
Papua juga menjadi fokus karena memang ia bagian dari Indonesia. Berbagai pembangunan dibuat di Papua dan Papua Barat, mulai dari jalan trans Papua, Jembatan Youtefa, Bandara Internasional Sentani, sampai Stadion Lukas Enembe. Infrastruktur ini dibuat demi kemudahan mobilitas masyarakat, dan stadion bisa dipakai untuk berolahraga sehingga mereka makin sehat.
Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin diapresiasi oleh masyarakat dan para tokoh, karena memang banyak sekali progress dalam 2 tahun terakhir. Warga sipil tambah makmur dan mereka tertolong berkat Omnibus Law UU Cipta Kerja, karena ada klaster investasi yang membuat masuknya banyak penanam modal asing. Berbagai infrastruktur juga dibangun secara merata, sampai ke Papua. (Kenia Mei Ayu, penulis adalah kontributor Pertiwi Institute)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews